Flash InfoLifestyle

Pakar Gestur : Ada kemarahan terpendam Presiden pada Gus Miftah

0
kemarahan presiden

STARJOGJA.COM,JAKARTA – Ada kemarahan terpendam dari Presiden Prabowo Subianto pada Gus Miftah. Pendapat ini muncul dari Psikolog jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sekaligus Pakar Gestur dan Mikroekspresi, Monica Kumalasari.

Monica membahas komentar Presiden Prabowo terkait pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Berdasarkan wawancara dengan ANTARA, Monica menemukan adanya emosi yang dipendam oleh Prabowo, dan tidak diungkapkan secara verbal, salah satunya perasaan marah terhadap tokoh yang akrab disapa Gus Miftah tersebut. Ada kemarahan terpendam Presiden pada Gus Miftah

“Ada kemarahan yang terpendam, ada kekecewaan, dan rasa tidak nyaman,” ungkap Pakar Gestur dan Mikroekspresi dari Paul Ekman Intl, Inggris tersebut.

Meski penyampaian verbal pada komentar Prabowo merupakan bentuk framing positif terhadap tindakan pengakuan kesalahaan Gus Miftah, Monica mencatat beberapa hal menarik dari temuannya, yang juga dibantu teknologi analisis gestur dengan tingkat reliabilitas tinggi.

Dari sisi kontrol emosi, Prabowo cenderung menunjukkan “low control” alias kontrol rendah, artinya, dia tidak mencoba mengendalikan persepsi publik terhadap situasi tersebut ataupun terhadap Miftah, dan bersikap lebih natural.

Temuan yang lebih mencolok adalah ekspresi wajah Prabowo selama memberikan komentarnya. Monica mencatat adanya emosi jijik dan sedih yang terlihat jelas.

“Saya melakukan analisa dengan melihat distribusi emosi yang muncul, dua emosi yang muncul dari ekspresi wajah adalah emosi jijik dan sedih,” jelasnya.

“Kemudian saya melihat lagi dari circumplex model of effect. Ini adalah suatu model teoritis untuk menggambarkan emosi seseorang, di sini muncul ada kekecewaan, rasa tidak nyaman dan juga ada kemarahan,” Monica menambahkan.

Monica berpendapat bahwa Prabowo, sebagai seorang figur politik yang berpengalaman, sangat berhati-hati dalam memilih kata-kata.

Menurutnya, Prabowo memilih untuk menyampaikan komentar secara lebih halus. Meskipun demikian, perasaan kecewa, sedih, hingga marah tetap mencuat, mencerminkan ketidakpuasan yang juga dirasakan oleh banyak pihak terhadap tindakan dari Miftah.

“Karena beliau adalah bangsawan politik, walaupun kita lihat di dalam konteks-konteks yang lain memiliki emosi yang meledak-ledak tetapi dalam konteks ini menjadi diperhalus, sangat memilah dari kata-kata yang dipergunakan,” kata Monica.

“Namun demikian yang dirasakan oleh Presiden Prabowo adalah sebagaimana yang dirasakan oleh kebanyakan dari masyarakat, yaitu kecewa, sedih, dan juga marah,” tambahnya.

Menpora Atletik Indonesia Harus Bersaing di Olimpiade

Previous article

Ini Cara pakai Meta AI bagi pengguna WhatsApp Indonesia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info