News

Hadapi Kebencanaan di Sektor Pendidikan DIY Luncurkan Jogja Digdaya

0
Jogja Digdaya
Simulasi Sekolah Siaga Bencana ( FOTO : Humas Sleman)
STARJOGJA.COM, Info – Sebagai bentuk Digitalisasi Pelaporan Dampak Bencana pada Satuan Pendidikan DIY Pemda DIY melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora), Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Sekretariat Bersama Satuan Pendidikan Aman Bencana (Sekber SPAB) resmi meluncurkan sistem pelaporan dampak bencana berbasis daring yaitu ‘Jogja Digdaya’ di Gedhong Pracimosono Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (07/05).
Jogja Digdaya merupakan sistem digital inovatif yang dikembangkan untuk menjawab kebutuhan akan mekanisme pelaporan dampak bencana secara cepat, akurat dan terintegrasi di seluruh satuan pendidikan di DIY. Sistem ini akan digunakan sekolah/madrasah untuk melaporkan kejadian bencana maupun kejadian darurat lainnya yang berdampak pada aktivitas pendidikan, termasuk kondisi infrastruktur, peserta didik, tenaga pendidik, serta proses pembelajaran.
Peluncuran aplikasi Jogja Digdaya dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur (Wagub) DIY,  KGPAA Pakualam X, didampingi Asisten Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Setda DIY, Sugeng Purwanto , Kepala Dinas Dikpora DIY,  Suhirman, Kepala Pelaksana BPBD DIY,  Noviar Rahmad, Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusumo serta Direktur Program Yayasan Plan International Indonesia, Ida Dewa Ayu Istri Ngurah. Sistem ini dikembangkan melalui proses kolaboratif antara Dinas Dikpora DIV, Dinas Kominfo DIY, Forum PRB DIY, Sekber SPAB DIY, BPBD DIY, Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY dan Yayasan Plan International Indonesia.
“Aplikasi data dampak bencana di satuan pendidikan secara resmi saya luncurkan. Kita berharap aplikasi ini dapat menjadi bagian integral dari sistem pendidikan aman bencana yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada siswa, guru, dan masyarakat dalam menjalankan aktivitas pembelajaran sehari-hari,” ujar Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X.
Sri Paduka mengungkapkan DIY merupakan wilayah yang benar-benar rawan bencana, bahkan memiliki potensi bencana yang bisa dikatakan cukup lengkap. Terkait dengan penanganan terhadap warga masyarakat dan aspek lainnya, secara umum Pemda DIY dapat mengatakan rencana mitigasi dan rencana kontingensi sudah disiapkan.
Namun, masih ada tantangan dalam hal pendidikan, terutama sering terjadi miskomunikasi terkait data. Semisal ada lembaga donor yang ingin membantu, tetapi bantuannya tidak sesuai kebutuhan. Dengan adanya sistem data kebencanaan berbasis aplikasi ini, diharapkan pihak sekolah dan pihak terkait lainnya dapat langsung mengisi data.
Aplikasi ini, misalnya bisa digunakan untuk mencatat kerusakan ruang kelas, kerusakan peralatan pendidikan, dan lain sebagainya. Data tersebut nantinya akan tersedia secara daring (online) dan real-time, sehingga para pemangku kepentingan bisa langsung mengetahui dan memahami situasi.
“Mereka bisa mengetahui kebutuhan yang ada secara lebih akurat dengan demikian, bantuan yang diberikan dapat lebih sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan. Ke depan, harapan kami, inisiatif ini dapat menjadi semacam contoh atau model seperti semboyan kita, Dari Jogja untuk Indonesia.,” tutur Sri Paduka.
Sri Paduka mengapresiasi kolaborasi strategis antara Disdikpora DIY dengan Yayasan Plan International Indonesia, Prudence Foundation dan seluruh pemangku kepentingan terkait. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata semangat sinergi dan kerja sama lintas sektor sangat penting untuk menciptakan solusi efektif dalam menghadapi tantangan kebencanaan, khususnya di sektor pendidikan.
Kepala Dinas Dikpora DIY, Suhirman mengembangkan inisiasi ‘Jogja Digdaya’ sejalan dengan visi organisasi dalam memperkuat ketangguhan satuan pendidikan dan menjamin hak anak atas pendidikan yang aman. Sistem ini bukan hanya alat pelaporan, tapi juga sarana pemberdayaan sekolah dan komunitas untuk berperan aktif dalam membangun ketangguhan lokal.
“Kami akan jadwalkan simulasi ataupun pelatihan bertahap ke sekolah SMA/SMK kemudian SMP baru SD yang tidak terlepas dari kegiatan SPAB pekan depan. Jika terjadi bencana maka harus melakukan suatu protap semisal kita punya data dampak dari bencana tersebut. Artinya kita siap memakai aplikasi ini dan akan lakukan koordinasi dengan kabupaten/kota nantinya,” tandas Suhirman.
Peluncuran ini juga menandai komitmen lanjutan untuk mengintegrasikan data pelaporan ke dalam sistem informasi kebencanaan daerah dan nasional. Selain itu, membuka peluang pengembangan lebih lanjut, termasuk fitur analisis data, dashboard publik, dan integrasi ke sistem pendidikan dan kebencanaan lainnya.
Direktur Program Plan International Indonesia,  Ida Dewa Ayu Istri Ngurah mengucapkan selamat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada DIY menjadi provinsi model SPAB dari 38 provinsi di Tanah Air. Harapannya DIY menjadi rujukan baik dari pemerintah, Sekber SPAB, Forum PRB, sekolah dan anak-anaknya bagi pemerintah provinsi, kabupaten/kota yang lainnya untuk belajar ke DIY kemudian mereplikasi apa yang telah DIY lakukan.
Forum PRB DIY dan Sekber SPAB DIY mengajak seluruh pihak untuk mendukung implementasi Jogja Digdaya sebagai wujud transformasi digital pengurangan risiko bencana di sektor pendidikan, demi masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi anak anak di DIY. Kegiatan peluncuran ditutup dengan sesi dialog interaktif perihal pengenalan dan penggunaan aplikasi tersebut dengan pembicara Kepala Dikpora DIY, Suhirman dan Kepala Bidang Aplikasi Informatika Kominfo DIY, Sayuri Egaravanda.
Sumber : Humas DIY
Bayu

Luna Maya & Maxime Bouttier Glowing Bareng Jelang Hari Bahagia

Previous article

FIFA Rilis Stadion Piala Dunia Putri 2027 di Brasil

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News