STARJOGJA.COM, JOGJA – Inspiratif , di Usia 47 Tahun Sylvia Grace Yuvenna Lulus S2 dengan IPK 3.97. Sylvia Grace Yuvenna, seorang eksekutif di pertamina, baru-baru ini berhasil meraih gelar Magister Manajemen di FEB UGM dengan IPK 3.97. Prestasi ini diraihnya diusia 47 tahun dan membuktikan bahwa usia tidak menjadi hambatan untuk menimba ilmu.
Meskipun memiliki karir yang cemerlang dan mampu mengelola sebuah perusahaan, Sylvia merasa perlu meningkatkan pengetahuannya untuk menjadi lebih baik. Ia mengatakan bahwa keputusannya untuk melanjutkan studi S2 didorong oleh keinginannya untuk memperdalam perspektif strategis baru dalam mengelola perusahaan.
“Proses belajar ini hanyalah pintu, hanyalah awalan untuk melengkapi dan meningkatkan kapabilitas kita dalam memberikan sumbangsih yang lebih besar lagi,” kata Sylvia.
Dengan dukungan dari keluarga, atasan, dan tim kerja, Sylvia berhasil menyeimbangkan antara kesibukan karir, keluarga, dan kuliah. Komitmen dan support system yang baik merupakan kunci utama dalam melewati berbagai tantangan yang ada.
“Saya juga bersyukur pada Allah SWT karena selama ini selalu diberikan jalan tengah berbagai tugas yang muncul. Walaupun ada yang dikorbankan misalnya, family time di hari minggu ataupun kadang minta digantikan di saat tertentu di pekerjaan, tetapi, alhamdulillah semua dapat dijalani dengan baik,” ujarnya.
Saat berada di semester tiga, Sylvia mengalami pengalaman yang cukup unik ketika menerima kabar percepatan keberangkatan ibadah haji bersama suaminya. Kabar tersebut datang bersamaan dengan persiapan ujian akhir, namun Sylvia berhasil mengatasi tantangan tersebut.
“Perjalanan haji dapat kami lalui dan juga ujian akhir yang dilaksanakan seminggu setelah saya kembali dapat diikuti dengan baik. Kesempatan berhaji juga menjadi kesempatan yang baik bagi saya untuk memanjatkan doa termasuk untuk kelancaran studi,” terangnya.
Setelah mendapat gelar Magister, Sylvia mengaku ia merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan di perusahaan dan siap untuk membimbing calon pemimpin masa depan.
Sylvia berpesan kepada teman-teman yang ingin kembali berkuliah agar dapat menemukan tujuan untuk pengembangan diri masa depan. Baginya, pembelajaran adalah proses sepanjang masa yang tidak hanya dapat diperoleh melalui lembaga pendidikan formal.
“Yang terpenting adalah apa yang ingin dicapai dari proses belajar tersebut, apa hasilnya, dan bagaimana kita akan memanfaatkannya, tak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat,” pesannya.
Penulis : Laura Sinta Febriana
Comments