Lifestyle

Sepekan, Zootopia 2 Capai Pendapatan Rp10 Triliun

0
Zootopia 2
Zootopia 2 (bisnis)

STARJOGJA.COM, Info – Selama sepekan di layar lebar film animasi terbaru Disney Zootopia 2 melampaui angka US$600 juta atau sekitar Rp10 triliun secara global. Zootopia 2 menembus Box office internasional dengan pendapatan mencapai US$446,9 juta hingga Selasa (2/12/2025), termasuk US$20,5 juta pada hari itu, sehingga total pendapatan global mencapai US$616,7 juta atau sekitar Rp10,26 triliun.

Dilansir Deadline, penayangan global pada Selasa telah mendorong sekuel ini melampaui capaian Mission: Impossible – The Final Reckoning dan Superman, menjadikannya judul studio global dengan capaian terbesar nomor 6 di tahun 2025 sejauh ini.

Adapun, lima pasar bioskop global yang menjadi penyumbang pendaptan teratas di luar AS sejauh ini adalah China (US$297,2 juta), Prancis (US$16,3 juta), Korea (US$15,6 juta), Meksiko (US$12,3 juta), dan Jerman (US$9,4 juta). Angka tersebut bahkan belum termasuk total capaian di China yang hingga Rabu mencapai US$310 juta.

Demikian pula, akumulasi kumulatif Korea hingga Rabu mencapai US$16,6 juta. Film Zootopia 2 adalah sekuel yang sudah cukup dinantikan oleh para penggemar kelinci polisi Judy Hopps dan rekannya yang licik dan tak biasa, seekor rubah Nick Wilde.

Film pertamanya tayang di layar lebar pada 2016 lalu, menceritakan tentang kota metropolitan para hewan, yang ternyata punya masalah politik yang pelik, dan di tengah kota yang begitu besar dan beragam, seekor kelinci kecil ingin jadi pahlawan dan membawa kedamaian.

Disutradarai oleh Jared Bush dan Byron Howard, sekuel ini kembali menghadirkan Ginnifer Goodwin sebagai Judy Hopps, Jason Bateman sebagai Nick Wilde, Idris Elba sebagai Chief Bogo, dan karakter baru Ke Huy Quan sebagai Gary De’Snake, dan Andy Samberg sebagai Pawbert Lynxley. Sinopsis Zootopia 2 Setelah berhasil mengungkap kejahatan di Zootopia 1, hidup para hewan di kota Zootropolis ternyata tetap tak bisa hidup tenang.

Setelah Judy Hopps dan Nick Wilde resmi menjadi mitra di Departemen Kepolisian Zootopia (ZPD), mereka harus bekerja sama memecahkan kasus-kasus kejahatan dan membantu melindungi dan menjaga kehidupan hewan di mana semua orang setara dan rukun, kecuali reptil, subkelompok yang telah dilarang masuk ke kota selama beberapa generasi. Namun, dengan kepribadian mereka yang bertolak belakang, terus-menerus mempersulit pekerjaan mereka untuk memecahkan misteri dengan rapi.

Di tengah pengejaran kasus penyelundupan, fokus Judy berubah ketika ia menemukan serpihan kulit ular yang terkelupas di sebuah truk besar. Hewan yang sudah lama tak terlihat wujudnya di Zootopia.

Semakin dilacak, Judy semakin yakin bahwa kalangan ular masih ada, dan salah satunya berkeliaran di Zootopia.

Dari petunjuk yang dia temukan, ia mengetahui bahwa ular itu mungkin ada di Gala Zootenial, perayaan ulang tahun ke-100 berdirinya kota tersebut, yang diselenggarakan oleh keluarga Lynx yang disebut-sebut sebagai pendiri Zootopia, Ebenezer Lynxley. Benar saja, di Gala tersebut, Nick memperhatikan sosok berkerudung yang ternyata adalah ular viper bernama Gary De’Snake.

Saat semua orang panik, Gary mencuri jurnal lama yang merinci pembuatan dinding cuaca dan pembagian kota Zootopia. Judy akhirnya bisa meyakinkan Gary untuk melindunginya dan memecahkan masalahnya alih-alih menangkapnya dan mengusirnya kembali ke luar zootopia.

Keduanya kemudian mulai mengungkap konspirasi rumit yang mengungkap asal-usul kota yang baru dan kelam. Perjalanan mereka yang berliku memicu perpecahan dalam persahabatan Judy dan Nick, sekaligus membawa mereka menjadi buronan karena dianggap bekerja sama dengan penjahat. Lantas, mampukah Judy dan Nick memecahkan masalah rumit ini?

Review Zootopia 2

Punya kisah yang sama sekali berbeda dengan Zootopia 1, sekuel ini tetap mengangkat nilai politis, tapi dikemas dengan berbagai candaan kocak dan visual yang kaya.

Film ini bisa menjadi energi bagi mereka yang memperjuangkan keadilan, untuk berpikiran terbuka tentang siapa yang dapat dipercaya, dan yang terpenting, tentang bagaimana mempererat persahabatan dengan segala perbedaan.

Semua kisah menyentuh tapi kocak ini disajikan dalam dunia yang dirancang dengan indah, di mana para hewan, dari semua ukuran dan habitat, bisa hidup bersama dalam damai. Ceritanya bisa jadi cukup rumit, terutama untuk anak-anak, dengan latar politis, juga dengan banyak bagian yang bergerak dan banyak aksi.

Tapi fokusnya tetap selalu pada Nick dan Judy, tentang pilihan, strategi, dan menjadi sahabat baik, yang bisa jadi nilai yang baik untuk diajarkan pada anak. Lalu, setelah menonton film ini, jangan buru-buru keluar bioskop dan pulang, karena masih ada cerita hingga di ujungnya.

 

Sumber : Bisnis

Baca juga : Rekor Film Frozen 2 di Pekan Perdana

Bayu

Polda DIY Dirikan Posko Bantuan Kemanusiaan untuk Mahasiswa Asal Sumatera

Previous article

Pathok Negoro Dongkelan, Simbol Warisan Kesultanan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Lifestyle