STARJOGJA.COM, Info – Kabar duka datang dari keraton Solo karena Sinuhun Pakubuwono XIII Raja keraton Solo meninggal dunia pada Minggu 2 November 2025 pagi dan jenazah disemayamkan di Pendapa Sasana Sewaka Keraton Surakarta, Baluwarti. Dilansir dari Solopos Sinunun PB XIII akan dimakamkan di Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, Yogyakarta pada Senin (3/11/2025).
Sebagaimana diketahui, kabar wafatnya PB XIII dikonfirmasi oleh kerabat keraton, KGPH Suryo Wicaksono atau Gusti Nino. Ia menyampaikan, PB XIII meninggal dunia di RS Indriati Solo Baru pada Minggu pagi setelah beberapa pekan dirawat karena sakit.
“Iya betul berita tersebut. Kami terima dari anaknya yang bernama Rumbai beberapa menit yang lalu. Beliau meninggal di RS Indriati Solo Baru. Selama beberapa pekan ini memang dirawat di sana,” ujar Gusti Nino saat diwawancarai Espos melalui telepon.
Pemakaman Adat Kraton Jenazah PB XIII akan dimakamkan di kompleks pemakaman Raja-Raja Mataram di Imogiri, tempat yang selama berabad-abad menjadi peristirahatan terakhir para raja dan keturunan Mataram Islam, baik dari garis Kasunanan Surakarta Hadiningrat maupun Kasultanan Yogyakarta.
Mengutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Bantul, sejak pembagian kerajaan tahun 1755, area makam Imogiri dibagi menjadi dua bagian, dan sisi barat digunakan untuk memakamkan raja-raja dari Kasunanan Surakarta beserta keluarga terdekatnya.
Sementara laman Keraton Yogyakarta menyebut kompleks ini sebagai “peristirahatan raja-raja Mataram dan keturunannya”, termasuk para raja dari Surakarta dan Yogyakarta.
Sebelumnya ayahanda, PB XIII, Susuhunan Pakubuwana XII yang wafat pada 2004 silam telah dimakamkan lebih dulu di sana.
Prosesi pemakaman di Imogiri dikenal sakral, dimulai dengan upacara pangrukti layon di keraton, kemudian kirab jenazah menuju mobil jenazah yang akan membawa almarhum ke Imogiri. Setibanya di kompleks makam, jenazah disambut oleh abdi dalem Imogiri untuk dilakukan upacara penyerahan sebelum dimakamkan di area khusus keluarga Kasunanan Surakarta.
Sumber : JIBI
Baca juga : Jejak Kelam, Inggris Rampok Ribuan Naskah Kraton Yogyakarta







Comments