STARJOGJA.COM, Info – Berawal dari seorang penjahit, Esti Ismail pemilik brand Colour Me kini sukses mengembangkan produk busana dengan teknik pewarnaan kain yang unik bernama ice dyeing. Yaitu teknik pewarnaan tekstil yang merupakan pengembangan dari tie dye (ikat celup) yang menggunakan es batu sebagai pengganti air untuk menciptakan motif unik pada kain.
“Saya mulai dari penjahit. Kemudian berkembang ingin punya satu produk yang punya ciri saya sendiri, punya motif sendiri,” ujar Esti dalam Fun With Bussines Star FM Selasa (07/10) lalu.
Esti mengatakan penggunaan es batu ini dalam proses penciptaan motif pada kain untuk menciptakan efek warna yang lembut.
“Kalau di luar sebutannya ice dyeing, jadi proses pewarnaannya dibantu dengan menggunakan es batu. Warnanya lebih smooth dan hasilnya unik,” jelas Esti.
Menurutnya, tidak banyak produsen kain yang menggunakan teknik ice dyeing di Indonesia.
“Sampai hari ini masih belum banyak yang bermain di ice dyeing, jadi ini peluang tersendiri buat saya karena berbeda,” katanya.
Esti menjelaskan teknik ini merupakan pengembangan dari shibori yaitu teknik pewarnaan kain tradisional Jepang, dari kata kerja “shiboru” yang berarti mengikat dan mencelupkan asal Jepang. Sementara di Indonesia teknik serupa disebut jumputan yaitu teknik membuat motif batik dengan cara mengikat kencang beberapa bagian kain yang kemudian dicelupkan pada pewarna pakaian.
“Sebenarnya hampir sama, hanya penyebutannya yang berbeda. Kalau di Jepang disebut shibori, di Indonesia dikenal sebagai jumputan, dan di Amerika disebut tie dye,” terang Esti.
Untuk bahan, Esti menggunakan katun bambu yang dinilai lebih nyaman dan memiliki daya serap warna terbaik.
“Katun bambu ini antibakteri, adem di badan, dan penyerapan warnanya paling bagus,” ungkapnya.
Produk Colour Me tidak hanya berupa kaos, tetapi juga merambah ke kemeja pria dengan teknik pewarnaan yang sama.
“Pasar laki-laki juga besar. Waktu saya buat hem cowok dengan teknik ice dyeing, penerimaan pasarnya lumayan bagus,” tambahnya.
Kini, produk dengan warna-warna alami seperti warna tanah menjadi favorit pembeli.
“Sekarang yang lagi booming warna-warna tanah seperti terakota, cokelat, dan oranye. Kemarin banyak yang sold out,” tuturnya.
Dengan kreativitas dan keunikan tekniknya, Esti berharap Colour Me terus menjadi bagian dari tren fesyen ramah lingkungan dan berkarakter khas Indonesia.
Baca juga : Box Office Disney Tembus US$11 Miliar Sepanjang 2019
Penulis : Syiam Safira







Comments