News

LKY Kampanye Pengendalian Konsumsi Makanan Ultra Proses dan Impelementasi di Kalurahan Sriharjo

0
LKY
LKY pengendalian konsumsi makanan ultra proses (star fm)
STARJOGJA.COM, Info – Makanan ultra proses sering ditandai dengan kandungan tinggi gula, garam, lemak, dan aditif, memiliki sejumlah potensi bahaya kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Melihat bahaya ini Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) memulai kampanye pengendalian konsumsi makanan ultra proses di beberapa wilayah seperti di Kalurahan Sriharjo, Imogiri, Bantul, DIY.
Siti Mulyani Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta mengatakan makanan ultra proses ini diproses   berlebihan dan kompleks dengan pemanasan yang tinggi, disertai perubahan fisika dan kimiawi juga sudah kehilangan bentuk aslinya. Ia menyebut makanan ultra proses ini dari segi kemasan sangat menarik seperti snack, mie instan, termasuk berpemanis dalam kemasan.
“Juga daging olahan misalnya sosis, kornet itu secara sepintas itu biasa saja tapi ternyata ada bahaya menganga yang menurunkan derajat salah satu tandanya itu candu kaya dari aroma snack itu kan aromanya sangat menggiurkan sekali dan anak lebih tertarik daripada tempe dan tahu,” katanya kepada Star FM.
Mulyani mengatakan jika saat ini makanan ultra proses ini sudah masuk ke pedesaan. Sehingga penting memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya produk makanan dari ultra proses ini.
“Kegiatan kita mengendalikan makanan ultra proses dengan mengendalikan pakan lokal, dan lurahnya sudah ada inisiasi program ada produk mi instan dengan bahan baku dari mocaf,” katanya.
Ia mengatakan jika sosialisasi makanan ultra proses ini menjadi bagian dari program LKY tentang kesadaran masyarakat dalam memilih makanan yang sehat. Langkah ini juga bagian dari program LKY untuk memahamkan masyarakat soal konsumen sadar produk yang dibelinya.
“Dengan memberikan pelatihan ke kelurahan dengan pembuatan tepung mocaf. Kelurahan menindaklanjuti dengan program di kelurahan dan pemerintah daerah,” katanya.
Titik Istiyawatun K Lurah Sriharjo mengatakan kerjasama antara LKY dan Kalurahan Sriharjo berangkat dari idealisme kedaulatan atas pangan. Sehingga pihaknya mendapatkan bantuan dari LKY untuk menemukan makanan sehat.
 “Kita bisa ga sih ada alternatif dari tepung selain terigu saya ngobrol dengan LKY yang bisa modified tepung. Kami diajari kita menggunakan anggaran seadanya, LKY mengajari membuat tepung mocaf dari proses pembuatan tepung ini olahannya yaitu mie instan dan dengan packagingnya. kita belajar itu dan bisa jadi alternatif dan ada varian gluten free,” katanya.
Ia mengatakan dari bantuan LKY inilah kemudian menemukan solusinya. Kalurahan menghasilkan beberapa menu yang menjadi pilihan masyarakat.
“Namanya sri mie, ada cake ada biskuit dari situ ide ditangkap pemerintah provinsi dan disupport Dinas Koperasi dan UKM DIY dan disuport dana ratusan juta,” katanya.
Langkah yang dilakukan kalurahan ini berangkat dari konsumsi produk makanan ultra proses di masyarakat. Terlebih masyarakat yang konsumsi makanan ultra proses ini untuk kalangan anak-anak cukup tinggi.
“Awalnya, belakangan edukasi makanan sehat jadi sekarang tidak lagi konsumsi makanan tidak sehat, warga saat ini luar biasa,” katanya.
Pujiastuti Handayani Ketua Kelompok Konsumen Sadar Sri Seruni Sriharjo
mengaku keterlibatannya dalam langkah ini awalnya tertantang banyak orang tua yang degeneratif. Sehingga ia terlibat dalam program kalurahan dan LKY.
“Kita berembug semacam forum terbentuk konsumen sadar pemakai yang sadar tidak hanya tahu yang membedakan makanan sehat dan tidak sehat tapi memahami dan melakukan kita memilih makanan yang sehat,” katanya.
“Kita harus pintar jadi konsumen kalau orang awam beli snak itu melihat kemasan tapi tidak pernah baca kandungan gizi seperti itu, bagaimana kita menjadi konsumen yang pintar.”
Pujiastuti mengatakan pihaknya saat ini terus menggencarkan sosialisasi ke masyarakat tentang bahaya makanan ultra proses bagi kesehatan. Sehingga keterlibatan banyak pihak sangat penting dalam sosialiasi pengendalian makanan ultra proses.
“Kegiatannya sosialisasi, lalu advokasi ke ibu ibu ke posyandu ke sekolah sekolah ke ibu ibu PKK dan gembleng di intern kelompok sendiri untuk meningkatkan kapasitas kader. Kita jadi ujung tombak bagaimana masyarakat bisa makan makanan sehat dengan program lokal,”katanya.
Bayu

Kasus Chromebook, Selama 6 Bulan Nadiem Makarim Dilarang ke Luar Negeri 

Previous article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News