Flash InfoHealthNews

Oat dan gandum Efektif Turunkan Kolesterol

0
oat dan gandum
covid-19 membutuhkan kolesterol (ist)

STARJOGJA.COM,HEALTH – Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol.

Dokter spesialis penyakit dalam dari FKUI-RSCM dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD-KR mengatakan beberapa makanan sehari-hari dan perubahan pola makan tinggi serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Faisal saat dihubungi ANTARA, Kamis, mengatakan oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.

Selain itu kacang-kacangan dan minyak zaitun juga secara ilmiah baik untuk menurunkan kolesterol karena mengandung lemak sehat.

“Kacang-kacangan seperti almond yang mengandung lemak sehat, juga minyak zaitun dan alpukat sumber lemak tak jenuh tunggal yang sehat,” katanya.

Selain itu, ikan seperti salmon dan sarden merupakan protein hewani yang kaya omega-3 sehingga baik untuk menekan kolesterol jahat.

Faisal juga menyarankan makanan tinggi serat lainnya seperti apel, pir, wortel, dan brokoli, serta kedelai dan produk olahannya seperti tempe dan tahu yang bisa menurunkan LDL (kolesterol jahat).

Faisal mengatakan berdasarkan American Heart Association, batasi lemak jenuh yang bisa dikonsumsi sehari adalah kurang 10 persen dari total kalori harian.

“Batasi konsumsi kolesterol makanan sekitar 200–300 miligram per hari, terutama jika ada risiko kardiovaskular,” sarannya.

Ia pun memberikan tips dalam mengatur konsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti membatasi makan kuning telur maksimal 3-4 butir per minggu.

Hindari juga jeroan, kulit ayam, dan kurangi makanan laut tinggi kolesterol seperti udang dan cumi. Imbangi juga dengan makanan tinggi serat dan olahraga teratur.​​​​​​​

Faisal mengatakan sebaiknya menjaga kadar kolesterol dalam darah dalam batas aman sejak muda karena kolesterol tinggi yang dibiarkan dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah (aterosklerosis) yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

“Penumpukan plak juga bisa menyebabkan gangguan aliran darah ke organ tubuh, memicu penyakit ginjal kronis, terutama jika disertai hipertensi atau diabetes, dan bahkan dapat mempercepat proses penuaan pembuluh darah sejak usia muda,” kata Faisal Parlindungan.

Ini yang perlu dipahami soal “Chat Audio” di WhatsApp

Previous article

Presiden Indonesia Beli 985 Sapi Kurban Tahun Ini

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info