Kab BantulNews

FK-KMK UGM ajak mahasiswa internasional belajar kesehatan kerja

0
kesehatan kerja

STARJOGJA.COM, Info – FK-KMK UGM ajak mahasiswa internasional belajar kesehatan kerja.

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyelenggarakan International Summer Course on Interprofessional Healthcare dengan tema “Promoting Resilient Workplaces and Sustainable Environments for Global Health Equity.”

Program ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Belanda, Thailand, Pakistan, dan Myanmar, serta melibatkan kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi UGM.

“Summer course memberikan informasi bahwasannya kesehatan tidak hanya mengobati pasien, tetapi juga mengenalkan dari mana datangnya penyakit. Sehingga bisa melakukan pencegahan dan mengurangi risiko dalam pekerjaan sebelum sakit,” ujar dr Dwi Aris Agung Nugrahaningsih M.Sc, Ph. D, Ketua Tim Internasionalisasi FK-KMK UGM.

Ia mengatakan Kegiatan ini menjadi wadah pembelajaran lintas disiplin dan lintas budaya untuk memperdalam pemahaman tentang isu-isu kesehatan kerja, lingkungan, serta keberlanjutan sistem kesehatan global. Panitia membimbing peserta untuk memahami pentingnya penerapan prinsip keselamatan kerja dalam berbagai sektor industri yang kini menghadapi tantangan kompleks akibat percepatan industrialisasi.

“Kematian akibat kecelakaan kerja kini melampaui korban kecelakaan lalu lintas, perang, dan HIV/AIDS. Di balik setiap angka, ada kisah manusia dan keluarga yang terdampak,” ungkap dr. Ahmad Hamim Sadewa, Ph. D, Wakil Dekan FK-KMK UGM.

Sebagai bagian dari kegiatan lapangan, peserta mengunjungi Desa Batik Giriloyo, Wukirsari, untuk mempelajari penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di sektor industri kreatif. Mahasiswa mengamati secara langsung proses pembuatan batik tulis tradisional, dimulai dari persiapan bahan, pewarnaan, hingga tahap penyelesaian akhir, serta mempelajari penggunaan alat pelindung diri dan pentingnya ventilasi ruang kerja.

“Kami berbagi kepada mahasiswa Belanda tentang bagaimana industri mengembangkan usaha lokal melalui budaya, karena Indonesia dan Belanda memiliki kesamaan dalam industri budaya serta kesadaran lingkungan pada kesehatan,” tutur dr. Ahmad Hamim Sadewa.

Tidak hanya menjadi sarana pembelajaran kesehatan kerja, kegiatan ini juga berfungsi sebagai upaya diplomasi budaya melalui pengenalan batik sebagai warisan lokal yang mendunia.

Peserta tidak hanya mempelajari mengenai keselamatan kerja, tetapi juga memahami bagaimana kearifan lokal dapat menjadi inspirasi pembangunan berkelanjutan.

“Kami sangat senang dan bahagia bisa bercerita mengenai pengembangan komunitas budaya yang sekarang bisa menjadi desa wisata terbaik. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk diplomasi budaya,” kata Pengelola Desa Wisata Giriloyo, Tiyastiti Suraya, S. Si., M.E.M.

Melalui kegiatan ini, FK-KMK UGM berkomitmen untuk memperkuat pembelajaran interdisipliner dan kolaborasi internasional. Menanamkan kesadaran bahwa kesehatan masyarakat tidak hanya dibangun di rumah sakit, tetapi juga di tempat kerja, komunitas, dan lingkungan sekitar.

Penulis: Syiam Safira

HYDE Menikmati Jakarta dengan Bus Tingkat Jakarta City Tour

Previous article

Film Abadi Nan Jaya Sudah Ditonton 11 Juta di Netflix

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kab Bantul