STARJOGJA.COM, Info – Nandur Srawung (NS), pameran seni rupa tahunan kini hadir memasuki penyelenggaraan ke-12 mengangkat tema Eling | Awakening bermakna perubahan menjawab perubahan global yang berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari Masyarakat.
Rain Rosiadi, perwakilan Tim Kurator NS #12 mengatakan untuk pameran tahun ini merespon apa yang terjadi dimana maraknya multi krisis. Pertama adalah krisis geopolitik dengan beberapa peristiwa internasional seperti peristiwa antar negara yang dulu tidak bisa dibayangkan seperti antara Rusia Ukraina kemudian Palestina dan sebagainya.
“kemudian di sisi lain kita juga menghadapi krisis teknologi dengan kemunculan teknologi media baru kemudian AI dan sebagainya, hal ini mendadak membuat kita harus adaptasi dengan perubahan yang setiap hari terjadi,” ucap Rain dalam jumpa pers kegiatan Pameran Seni Rupa Nandur Srawung #12 Taman Budaya Yogyakarta (09/10/2025).
Pameran kali ini menghadirkan 100 karya dari 100 seniman dengan berbagai macam karya, ditampilkan di indoor dan juga outdoor. Para seniman menyuarakan respons kreatif terhadap isu-isu kontemporer yang terjadi belakangan ini.
Nandur Srawung kali ini juga mengakomodasi beberapa karya dari pelajar atau inklusif dengan berbagai generasi.
“Kami memiliki 2 metode untuk mendapatkan karya, pertama adalah open call yang kita buka kepada para seniman dan kita juga menerima atau inklusif dengan berbagai generasi,” jelas Rain.
Pameran seni rupa yang digelar tahun ini menampilkan deretan lukisan, merefleksikan dinamika transformasi sosial dan teknologi saat ini. Tema Eling | Awakening diharapkan menjadi ajakan bagi publik untuk menghidupkan kembali kesadaran batiniah dan daya pikir manusia di tengah arus perubahan cepat dan tantangan global.
“Tahun ini, Nandur Srawung menghadirkan konsep baru dengan memadukan pameran indoor dan outdoor dalam bentuk Art Garden, yang memadukan karya instalasi luar ruang dan dalam ruang, “ujar Irene agrivina, selaku tim kurator NS #12.
Pameran Nandur Srawung #12 akan berlangsung hingga 18 Oktober 2025 dan terbuka untuk umum setiap hari pukul 12.00—21.00 WIB (tutup gerbang 20.30 WIB). Pengunjung dapat mengikuti berbagai program harian seperti tur pameran, lokakarya, gelar wicara, dan bursa seni.
Penulis : Astutik & Syiam Safira
Comments