STARJOGJA.COM, JOGJA – 80 Tahun PMI Tebarkan Kebaikan . PMI DIY ,hari ini, menggelar Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-80 PMI Tahun 2025 yang diikuti 227 (dua ratus dua puluh tujuh) orang relawan, staf, dan pengurus PMI seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta, serta mitra PMI di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta.
Peringatan Hari Ulang Tahun PMI diperingati setiap tanggal 17 September tahun ini bertemakan “Tebar Kebaikan”, lahir dari semangat untuk terus menularkan aksi kebaikan, sekecil apa pun sebagai kontribusi nyata bagi kemanusiaan. Selain Taman Makam Pahlawan Kusumangara, ziarah dilanjutkan ke Makam Raja-Raja Mataram di Pajimatan Imogiri, dan Astana Girigondo Kulon Progo.
“Kita sangat menghormati 14 orang anggota PMI yang gugur pada masa revolusi antara tahun 1946 sampai dengan 1949, dan ziarah ini adalah pertama kali yang dilakukan oleh PMI DIY. Sejarah 14 Tokoh Palang Merah DIY kami temukan setelah kita menyusun buku Dasa Windu PMI Jogjakarta, Menelusuri 80 Tahun Jejak Perjalanan Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta”, tutur GBPH. H. Prabukusumo, S.Psi, Ketua PMI DIY.
Gusti Prabu, sapaan akrab Ketua PMI DIY menjelaskan bahwa jejak langkah PMI DIY selalu mengiringi menjadi bagian tidak terpisahkan dengan sejarah rakyat, bangsa, negara Indonesia, dan Palang Merah Indonesia itu sendiri. Setelah proklamasi , Beberapa dokter yang berada di Yogyakarta mengikuti jejak rekan-rekannya yang tinggal di Jakarta untuk membentuk PMI Tjabang Jogjakarta pada 29 September 1945. Rapat pembentukan PMI Tjabang Jogjakarta diadakan di gedung bekas Badan Pertolongan Keluarga Korban Perang (BPKKP).
Pada 27 Oktober 1945, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Paku Alam VIII mengeluarkan Maklumat Nomor 6 tahun 1945 yang berisi tentang kesehatan, pengobatan, dan perawatan bagi anggota tentara. Jawatan kesehatan, PMI serta ahli kesehatan di DIY diperintahkan untuk membentuk regu-regu penolong di dekat pertempuran jika dibutuhkan, maka PMI, dokter, jururawat, dan lain sebagainya untuk meningkatkan pengabdian dan partisipasinya terhadap perjuangan pada waktu itu.
“Dana untuk mencukupi kebutuhan PMI pada saat masa revolusi diperoleh dari sumbangan para dermawan yang bersimpati dengan perjuangan Bangsa Indonesia. Salah satu di antaranya adalah Sri Sultan Hamengkuwono IX. Selain memberikan bantuan pada PMI, Sri Sultan juga memberikan bantuan kepada perorangan dan keperluan pasukan gerilya untuk melawan Belanda”, ungkap Gusti Prabu.
Selain itu, saat Ibu Kota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta, Markas Besar Palang Merah Indonesia juga dipindah ke Yogyakarta. Penetapan hari ulang tahun PMI 17 September juga merupakan hasil Kongres PMI yang ke-II di Yogyakarta.
“Hari ini kita berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kusumanegara tempat dimakamkannya 14 orang orang pejuang PMI, kemudian kita ke Makam Pajimatan Imogiri berziarah untuk Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang sangat berjasa untuk Bangsa Indonesia dan PMI. Di sana juga dimakamkan GPH Murdaningrat yang merupakan Ketua PMI DIY periode tahun 1955-1978. Selanjutnya kita juga akan berziarah ke Astana Girigondo Kulon Progo tempat dimakamkannya KGPAA Paku Alam VIII, Ketua Umum PMI periode 1954-1966”, terang Gusti Prabu.
Selaras dengan tema peringatan, Hidup itu menyala, Urip iku urup, maka hidup kita harus dapat memberi manfaat untuk orang lain. Hal ini adalah panggilan jiwa, artikulasi nilai-nilai umum manusia, kasih sayang, empati, saling membantu, keinginan untuk menjangkau orang lain, untuk meringankan penderitaan dan melindungi mereka dari bahaya lanjut. Dalam Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dikenal dengan dengan Prinsip Kemanusiaan yaitu merupakan ajakan untuk bertindak untuk mencegah, meminimalisir, melindungi, dan menjamin penghormatan.
“Rangkaian peringatan HUT ke-80 PMI di antaranya adalah diseminasi nilai-nilai kemanusiaan melalui media sosial, live talkshow, Jumbara & Temu Karya (Jumtek) PMI DIY Tahun 2025 yang akan diselenggarakan pada 27-29 September 2025 di Bumi Perkemaham Jaka Garong, Turi, Sleman, dan peluncuran Buku Dasa Windu PMI Jogjakarta pada 29 September 2025 di tempat yang sama pada saat penutupan Jumtek PMI DIY”, pungkas Gusti Prabu.
Comments