News

Antisipasi Overtourism Dibukanya Jalur Tol Prambanan-Klaten

0
overtourism
Jalan Tol Solo-Yogyakarta (PT Jasa marga)
STARJOGJA.COM, Info – Pembukaan jalur tol Prambanan-Klaten menjadi kemudahan akses untuk wisatawan. Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengingatkan perlunya langkah antisipasi untuk mencegah risiko “overtourism” di DIY.
“Karena kalau itu tidak ditata dengan baik, yang terjadi nanti akan jadi ‘overtourism’,” ujar Ketua GIPI DIY Bobby Ardyanto saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa (5/8/2025).
Menurut Bobby, fenomena overtourism atau lonjakan wisatawan melampaui kapasitas perlu diantisipasi bersama oleh pemerintah daerah dan pelaku pariwisata, terlebih jika tidak disertai dampak ekonomi yang signifikan.
Dia menyebut salah satu dampak yang patut diwaspadai adalah tingginya arus wisatawan tanpa diiringi pengeluaran atau belanja yang sepadan, sebagaimana pernah menjadi perhatian Bank Indonesia (BI).
“Apa yang dikeluhkan Bank Indonesia? Traffic-nya Yogya tinggi, tetapi ‘spending’-nya rendah, itu juga akan terjadi. Karena mereka hanya menelusuri jalan, tapi tidak ada ‘spending’,” ucapnya.
Konektivitas tol, lanjut Bobby, memang membuka peluang kunjungan yang lebih besar, terutama dari daerah-daerah dalam radius enam jam perjalanan darat. Namun jika tidak ditopang penguatan daya tarik dan kualitas produk wisata, wisatawan memungkinkan sekadar menjadikan Yogyakarta sebagai tempat singgah.
“Kalau tidak ada daya tarik yang kuat, ya mereka tidak akan tinggal di sini, tetap cukup singgah saja. Ini yang harusnya dipahami oleh seluruh stakeholder, termasuk pemdanya,” ujarnya.
Selain itu, Bobby juga menyoroti potensi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta tetapi memilih menginap di kota lain seperti Solo, Jawa Tengah, yang memiliki tarif akomodasi lebih terjangkau.
“Sekarang dari Solo ke Yogyakarta 30 menit. Itu menjadi satu potensi risiko buat kita, berwisata ke Yogyakarta tetapi menginapnya ke Solo,” katanya.
Untuk itu, menyusul telah dibukanya Tol Prambanan-Klaten, Bobby berharap strategi penataan kepariwisataan ke depan melibatkan kolaborasi semua pihak, termasuk antarwilayah.
Ia mengusulkan adanya sinergi antara DIY dan Jawa Tengah, mengingat keduanya merupakan kawasan penyangga Borobudur sebagai destinasi super prioritas.
“Perlunya sebenarnya bagaimana dua pemerintah daerah, baik Jawa Tengah dan Yogyakarta bertemu untuk menata potensi, sehingga yang terjadi saling melengkapi, saling menguatkan, bukan berkompetisi,” tutur Bobby.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Juli 2025, jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke DIY sejak Januari hingga Mei 2025 tercatat 2.958.929 orang, atau turun 130.926 dibanding periode sama tahun sebelumnya. Sementara wisatawan mancanegara mencapai 77.338 orang.
Jalan tol Solo-Yogyakarta segmen Klaten-Prambanan resmi beroperasi per 2 Juli 2025 sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (PU).
Selain mempermudah akses transportasi, keberadaan tol sepanjang 8,6 kilometer itu disebut mampu memangkas waktu tempuh Semarang-Yogyakarta lebih dari dua jam dibandingkan melalui jalan nasional.
Sumber : Antara
Bayu

 Son Heung-Min Dikabarkan Bergabung ke LAFC

Previous article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News