Kota JogjaNews

Investasi emas batangan makin Mudah di Galeri 24

0

STARJOGJA.COM,JOGJA – Investasi emas batangan kini makin mudah dengan luasnya jaringan Galeri 24. Dengan kadar kemurnian 999,9% setiap emas batangan dari Galeri 24 hadir dengan tampilan berbeda, Galeri 24 siap memberikan warna baru dalam dunia investasi, dalam kemasan yang aman, elegan, dan dilengkapi sertifikat resmi.

Kepala Divisi Komersial dan Pengembangan Bisnis Galeri 24, M. Ihsan Palaloi, menjelaskan Awalnya, tugas dan fungsi Galeri 24 merupakan unit yang berada di internal Pegadaian. Akan tetapi sejak 2018, Galeri 24 menjadi anak perusahaan tersendiri dari Pegadaian.

Secara garis besar, Galeri 24 merupakan perusahaan industri manufaktur dan retail yang bergerak dalam bidang layanan jasa pemurnian, produksi, dan retail emas serta perhiasan.

Ia mengatakan sepanjang tahun ini, Galeri 24 berhasil bertransaksi hingga 10 ton emas. Investasi emas menjadi ruang untuk segala kalangan dan beragam usia. Model investasi emas di Galeri 24 bisa banyak jenisnya, termasuk sistem konsinyasi.

Sistem konsinyasi merupakan kerja sama bisnis pemilik barang yang menitipkan barangnya kepada pihak lain yang menjualkan. Sehingga masyarakat bisa membeli dan menitipkan emasnya di Galeri 24, untuk nantinya dijualkan dengan margin tertentu.

“Kami bisa jangkau di 4.400 outlet Pegadaian di seluruh Indonesia, sehingga kurs beli dan jualnya lebih efisien. Emas Galeri 24 sudah berstandar nasional SNI,” kata Ihsan dalam diskusi daring bertopik Outlook 2025: Prospek Cerah Ekonomi di Era Pemimpin Baru yang terselenggara atas kerja sama Galeri 24, Harian Jogja, dan Star FM, Kamis (21/11/2024).

Nilai konsinyasi emas di Galeri 24 mulai dari 1-100 gram.

“Jangan lupa teman-teman usaha mikro kecil menengah [UMKM] dan perusahaan, jangan lupakan menabung emas, berapa gram pun, bisa satu atau dua gram. Emas bisa menjadi investasi yang potensial,” katanya.

Meski potensial, tetapi Ihsan tidak menjanjikan untung yang selalu konsisten saat berinvestasi emas. Harga emas pernah eksponensial (peningkatan besar seiring waktu), progresif, dan flat.

“Pada periode 2014-2018, pergerakan emas pernah flat. Sementara tahun 2010 dan 2013, pergerakan emas cukup progresif. Untuk tahun 2024, emas bergerak dengan eksponensial,” jelasnya.

Perubahan kondisi seperti ini menjadi bagian risiko dalam investasi, apapun instrumennya. Maka masyarakat perlu memilih waktu-waktu yang sekiranya eksponensial.

“Saat pasar modal atau uang sedang eksponensial, mungkin bisa ke sana, begitu pun di pasar emas. Kami tidak pernah menjanjikan harga emas akan sekian di tahun sekian,” kata Ihsan.

ID Food optimis swasembada pangan bisa terwujud

Previous article

Mendag Budi Lepas Ekspor Adonan Roti Ropi ke UEA

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja