STARJOGJA.COM, JOGJA – Bawaslu Diminta Seriusi Dugaan Praktik Politik Uang. Aktivis Jogja Corruption Watch (JCW) Baharuddin Kamba , siang tadi kembali menggelar aksi tunggal terkait pilkada. Aksi ini dilakukan satu hari menjelang penyelenggaraan Pilkada serentak 9 Desember. Aksi tersebut dilangsungkannya di kantor Bawaslu DIY.
Dalam aksinya, Kamba membawa serta wajan, telur, sembako seperti beras, gula, teh serta mengenakan surjan lurik lengkap dengan blankonnya.
Kamba mengatakan Aksi yang dilakukan merupakan simbol permintaan agar Bawaslu DIY lebih tegas dan serius dalam melakukan penindakan terhadap politik uang dan penyalahgunaan bantuan sosial (Bansos).
“Termasuk video tumpukan telur dan wajan penggorengan dengan gambar salah satu pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati di Kabupaten Gunungkidul. Serta pembagian bansos bertuliskan Kemensos dari salah satu paslon di Kabupaten Sleman yang marak jelang pencoblosan tanggal 9 Desember 2020 besok,” ujar Kamba.
Dirinya meminta kepada masyarakat yang ikut serta dalam Pilkada besok untuk jangan memilih paslon yang membagi-bagikan uang termasuk memanfaatkan bansos dari Kemensos untuk nafsu kepentingan politik sesaat.
“Karena politik uang merupakan perilaku koruptif dan akan melahirkan kepala daerah yang korup pula,” imbuhnya.
Dia juga menyerukan kepada Bawaslu DIY agar lebih aktif dalam melakukan pengawasan dan lebih tegas dalam penindakan peserta Pilkada yang melanggar aturan.
” Ini waktunya masyarakat untuk melek politik di Pilkada tahun 2020 ini, Jangan memilih paslon yang melakukan money politic,” katanya.
Comments