News

Menag Sebut Madrasah Kini Jauh Berbeda

0
anak disleksia
Sejumlah siswa menjemur buku yang masih bisa diselamatkan dari rendaman banjir yang melanda SD Negeri Sayung 1 Demak, Jawa Tengah, Senin (20/2). Meski banjir berangsur surut namun sejumlah ruang kelas di sekolah itu masih tergenang air. Untuk sementara kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke ruang yang sudah tidak terendam. ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom/kye/17.

STARJOGJA.COM, Bantul – Madrasah-madrasah di Indonesia saat ini mengalami perkembangan dan perubahan yang signifikan dibanding dengan beberapa tahun lalu.

“Madrasah kita mengalami percepatan, akselerasi yang luar biasa,” kata Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin dikutip dari Antaranews.com saat pembangunan gedung Madrasah International Language Centre di MAN 4 Bantul, DIY, Rabu (10/10/2018).

Menag mengatakan perkembangan itu terlihat di sekolah-sekolah yang kurikulumnya terdapat pelajaran tentang keislaman, baik negeri maupun swasta. Bukan saja dari sisi prestasi, namun juga minat anak sekolah di madrasah.

Baca Juga : Kekurangan Komputer, Belasan Madrasah di DIY Harus Numpang Ujian

“Kemarin kami baru selenggarakan KSM (kompetisi sains madrasah) tingkat nasional, saya berkali-kali mengalami keterkejutan karena memang luar biasa potensi yang diaktualisasikan lewat anak-anak kita,” katanya.

Menag juga mengatakan, penemuan-penemuan dan riset-riset anak-anak madrasah dalam hal tertentu dapat mengungguli mahasiswa-mahasiswa.

“Hal ini sebenarnya potensi yang luar biasa, anak madrasah kita banyak mewarnai juarai lomba, bahkan di tingkat internasional,” katanya.

Menag menceritakan beberapa waktu lalu melepas siswa-siswa madrasah untuk mengikuti lomba robotik tingkat dunia, dan menjadi juara. Selain pada olimpiade internasional, baik bidang kimia dan matematika bisa berprestasi.

“Dan lulusan madrasah sudah lebih banyak yang diterima di perguruan tinggi ternama, orang tua sudah memberikan kepercayaan kepada madrasah, itu terbukti tiap tahun madrasah negeri khususnya, sudah mulai menolak banyak calon siswa yang akan masuk madrasah,” katanya.

Kondisi ini berarti kepercayaan publik dari para orang tua yang ingin menyekolahkan anak-anaknya di madrasah meningkat. Hal itu berbeda dengan dulu yang sebagian orang tua menjadikan madrasah sebagai pilihan akhir.

“Dulu kalau tidak diterima di favorit baru di madrasah, sekarang sudah berubah, madrasah menjadi pilihan utama tidak hanya bagi kita, tapi juga orang tua,” katanya.

Ia berharap, khususnya kepada Kepala Kemenag dan kepala madrasah, serta guru atau tenaga pengajar madrasah serta jajaran Kemenag yang membawahi madrasah, agar kepercayaan ini harus dijaga dan pelihara dengan sebaik baiknya.

MTCC Mendesak Pemerintah Menaikkan Cukai Tembakau

Previous article

KAI Minta Masyarakat Tidak Beraktifitas di Jalur KA

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News