StarJogja.com, JOGJA – Penyakit leptospirosi telah menelankorban jiwa di wilayah Kulon Progo. Terdapat empat kasus kematian akibat penyakit leptospirosis selama tahun 2017. Jumlah ini tergolong tinggi karena terjadi dalam kurun waktu tiga bulan. Pemkab Kulonprogo mendapatkan bantuan alat deteksi cepat penyakit leptospirosis dari Kementriaan Kesehatan. Alat ini sedianya akan didistribusikan di sejumlah puskesmas yang merupakan daerah endemik penyakit akibat air kencing tikus tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo, Baning Rahayujati menerangkan ada 20 kotak alat tersebut yang telah diterima pekan ini. “Setiap boks isinya 25-an buah,” katanya kepada Harianjogja.com, Minggu (26/3/2017).
Rencananya, akan ada 10 kotak yang diberikan ke puskemas salah satunya ke Girimulyo dan Kokap.
Daerah tersebut terbukti telah dihuni tikus vektor penyakit tersebut sehingga harus lebih diwaspadai. Sedangkan sisanya akan disimpan di Dinas Kesehatan dan dibawa ke puskemas terkait apabila ada laporan kemunculan penyakit tersebut.
Baning mengakui jika jumlah alat deteksi tersebut belum lah mencukupi. Namun hal ini dianggap sangat membantu dibandingkan tidak ada sama sekali.
Dengan semakin cepat terdeteksi maka tindakan penyembuhan bisa segera dilakukan, salah satunya dengan cuci darah. | Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja |
Comments