STARJOGJA.COM, Info – Pemerintah Daerah (Pemda) DIY melalui Dinas Perhubungan berharap dapat menambah jumlah bus listrik dalam upaya mengurangi emisi dan membangun ekosistem transportasi berkelanjutan di DIY. Chrestina Erni Widyastuti, S.E., M.Si. Kepala Dinas Perhubungan DIY mengatakan DIY memiliki dua bus listrik yang tahun ini sudah diujicobakan ke masyarakat secara gratis.
Dalam Podcast on The Bus: TransJogja yang Inklusif dan Berkelanjutan dengan menaiki bus listrik tipe low deck, Erni menjelaskan jika bus listrik ini ramah disabilitas.
“Kita berharap tahun depan, kita ada penambahan bus listrik dari mana pun supportnya. Respon masyarakat cukup bagus. karena saat ini belum berbayar, masyarakat harus mencoba dan yang ini kan yang low deck yang ramah disabilitas,” kata Erni dalam Podcast on The Bus: TransJogja yang Inklusif dan Berkelanjutan kerjasama PT AMI dan Star FM Selasa (2/12/2025).
Erni mengatakan jika bus listrik berawal dari keinginan dari Pemda DIY yang menginginkan kendaraan publik rendah emisi yang dapat melintasi Malioboro. Dimulai dengan kajian di tahun 2023 dan pengadaan bus listrik di tahun 2024.
“Tahun 2025 kita uji coba selama kurang lebih satu tahun dan tahun depan baru akan berbayar,” katanya.
Erni mengaku jika saat ini DPRD DIY sangat mendukung program layanan transportasi umum ini. Walaupun ia mengetahui jika tantangannya adalah terbatasnya anggaran terlebih beberapa tahun ini ada efisiensi anggaran.
“Fokus kami pada peningkatan layanan, kita evaluasi setiap tahunnya bagaimana layanan kita. Karena moda transportasi massal yang Transjogja ini, kita berupaya meningkatkan layanan bersama dengan operator tentunya yang saat ini PT Anindya Mitra Internasional (AMI). Kita berharap berkolaborasi meningkatkan sinergitas.
H.Amir Amir Syarifudin Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY mengaku sudah siap mendukung dengan penyiapan anggaran. Hal ini agar pelayanan transportasi publik di DIY terpenuhi dengan baik dan nyaman yang penting bagi masyarakat.
“Semakin hari semakin meningkat apalagi dengan adanya bus listrik ini kan nambah promosi juga mumpung belum bayar. Kalau naik merasa enak saya yakin mereka akan naik lagi, karena belum banyak yang tahu ada bus listrik yang sekarang masih uji coba dan masih gratis,” katanya.
Amir mengatakan DPRD DIY mendukung pemenuhan layanan transportasi publik yang nyaman dan aman bagi masyarakat. Terlebih adanya bus listrik ini akan memudahkan masyarakat mendapatkan layanan transportasi di Yogyakarta.
“Bus ini evaluasi bagi kami harus terpenuhi jumlahnya termasuk anggarannya, termasuk anggota dewan termasuk saya ini harus ada perhatian. Jangan sampai pelayanan yang kita berikan itu justru berkurang,” katanya.
Ia mengaku banyak masyarakat yang menyampaikan aspirasi soal penambahan layanan transportasi. Sehingga penting untuk dukungan anggaran untuk memenuhi keinginan masyarakat itu.
“Kami dorong layanan dan fasilitas lebih baik, karena menjadi wajah dari kota Yogyakarta. Kami bilang Transjogja mau kemana, butuh berapa anggarannya,” katanya.
Yuni Lestari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia mengaku jika saat ini banyak kaum rentan yang mengaku masih terbatas akses digital dalam mengakses layanan transportasi ini. Sehingga ia berharap pemerintah dapat memenuhi dan memberikan layanan kepada kaum rentan ini.
“Kalau bisa dipermudah. Kaum rentan itu tidak hanya disabilitas tapi ibu hamil, orang tua lansia, ada yang belum peka terhadap tuna netra yang harus berdiri. Ada yang pura pura tidur, kalau tidak ditegur petugas tidak memberikan, intinya kesadaran masyarakat,” katanya.
Direktur Utama PT Anindya Mitra Internasional (AMI) Priyatno Bambang Hernowo mengatakan jika bus listrik ini memang lebih hemat dalam operasional dibandingkan dengan bus yang menggunakan bahan bakar fosil. Selain itu, bus listrik juga emisi jauh lebih kecil.
“Kalau bandingkan head to head bus listrik ini memang lebih irit. Biaya investasi memang lebih tinggi daripada pengadaan untuk bus konvensional. Nanti setelah melihat Total Cost of Ownership (TCO) nya say 10 tahun ini lebih irit apabila pakai bus konvensional,” katanya.
Hernowo melanjutkan jika secara umum layanan Transjogja di tahun 2024 kemarin dapat mencapai target yang terlampaui yaitu jumlah penumpang.
“Tahun 2025 ini akan juga melampaui dari target. secara load factor memang kita masih rendah. Kita butuh dorongan dari seluruh stakeholder. Ini jawaban atas kemacetan,” katanya.
Ia mengaku jika pihaknya terus memaksimalkan pelayanan agar masyarakat dapat menikmati fasilitas transportasi ini. Walaupun tahun 2026 nanti peremajaan armada belum dapat dilakukan.
“Sesuai bu Kadis bilang, bahwa tahun 2026 untuk peremajaan belum bisa dilakukan. Secara umur hanya 31 yang dibawah 5 tahun lainnya sudah diatas itu. Tapi bagaimanapun kita tetap harus melakukan SPM yaitu standar operasional minimal yang diminta bu Yuli itu bisa terdeliver dengan baik,” katanya.
Baca juga : Pemda DIY Uji Coba Bus Listrik Gratis







Comments