STARJOGJA.COM, Info – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta bersama DPRD Kota Yogyakarta mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pencegahan stunting demi mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas. Anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Darini, S.IP, menjelaskan stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan, yang berdampak pada tinggi badan, daya tahan tubuh serta perkembangan otak anak.
“Stunting terjadi akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang, terutama pada seribu hari pertama kehidupan. Dampaknya bisa berlanjut hingga usia dewasa,” jelasnya dalam program Binjang Spesial di Star FM Yogyakarta, Senin (14/10/2025).
Pemerintah Kota Yogyakarta telah menjalankan berbagai program intervensi, mulai dari edukasi gizi ibu hamil, pemberian makanan tambahan untuk balita, hingga pemantauan tumbuh kembang anak melalui posyandu.
Yoga Prasetyo Peri Hutomo selaku Anggota Komisi D DPRD Kota Yogyakarta menjelaskan DPRD mendukung penuh upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat penting agar penanganan stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab dinas kesehatan.
“Pencegahan stunting harus menjadi gerakan bersama. Kami di DPRD akan terus mendorong kebijakan dan anggaran yang berpihak pada peningkatan gizi masyarakat,” ujarnya.
Melalui siaran tersebut, baik Dinkes maupun DPRD Kota Yogyakarta mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan pola makan, sanitasi, dan kesehatan ibu hamil. Harapannya, angka stunting di Kota Yogyakarta dapat terus menurun dan generasi muda tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.
Baca juga : Sleman Berhasil Turunkan Angka Kasus Stunting
Penulis : Astutik
Comments