News

Kota Yogyakarta Stop Boros Pangan dengan Food Bank Lumbung Mataraman

0
boros pangan
Talkshow dinas pertanian dan pangan kota Yogyakarta soal stop boros pangan di Star FM (starfm)
STARJOGJA.COM, Info – Menghindarkan boros pangan, Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan langkah strategis untuk menghindarkan food waste dan food loss. Ketua Tim Kerja Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Rufaida Ulfa, S.TP., mengatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi stop boros pangan yang berkaitan dengan urgensi penyelamatan pangan di Indonesia.
“Antisipasi terjadinya food loss dan food waste dengan cara mendonasikan pangan berlebih serta untuk pemanfaatan pangan hewan serta untuk kompos dan yang saat ini sedang booming pakan maggot,” katanya kepada Star FM.
Ia mencontohkan saat resepsi pernikahan, banyak masyarakat yang mengambil porsi makan yang banyak namun pada akhirnya tidak termakan. Sehingga penting adanya gerakan di masyarakat dengan program Food Bank Lumbung Mataraman yang dapat menampung makanan tersebut agar termanfaatkan dengan baik.
“Program sosialisasi dan promosi dalam gerakan penyelamatan pangan melalui Food Bank Lumbung Mataraman yang digagas Pemkot Jogja mulai dari Mei 2025. Sudah berjalan,” katanya dalam talkshow stop boros pangan di Star FM.
Prof.Dr.Ir.Sri Raharjo,M.Sc, Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM menyoroti sumber munculnya makanan berlebih itu bisa dikendalikan. Jika ada makanan berlebih bagaimana mengalihkan ke pihak pihak yang memanfaatkannya.
“Edukasi ke masyarakat agar makanan berlebih itu tidak negatif, maka hal seperti kita luruskan. Pangan berlebih tetap dijaga sebaik sebelum menjadi makanan berlebih agar penerima tidak menganggap ini makanan sisa,” katanya.
Masyarakat atau pendonor pangan ini dapat mendonasikan pangan segar maupun pangan olahan ke Food Bank Lumbung Mataraman. Namun baginya yang paling penting adalah para pendonor dan penerima pangan ini harus mendapatkan jaminan keamanan baik semua segi.
“Yang menjadi kunci keberhasilan kepada donor itu perlu diberikan semacam perlindungan terkait kualitas dari pangan supaya nantinya pangan berlebih tidak disalahkan mutunya jelek atau tidak aman. Kepada para donor dijinkan memberikan pangan berlebihnya mendapat kepastian dari sisi makanannya mulai dari mutu pangan,” katanya.
Sehingga sangat penting bagi Food Bank Lumbung Mataraman ini memiliki network yang bisa memanfaatkan stok pangan ini. Selain itu juga harus memiliki kejelasan baik pendonor maupun pengakses donor.
“Bisa mengakses  waktunya wujudnya seperti apa, yang jelas transparansi dari pangan berlebih tadi, jadwal pangan itu disitribusikan dll,” katanya.
Ipung Purwandari, SH Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta mengatakan program Food Bank Lumbung Mataraman ini belum banyak diketahui warga Yogyakarta. Sehingga penting adanya sosialisasi program ini agar masyarakat dapat berpartisipasi dan menghindarkan adanya boros pangan.
“Program ini kan masyarakat Jogja sebagian ada yang tahu dan sebagian belum tahu maka dinas harus rajin sosialisasi. Agar yang makanan berlebih bisa diarahkan ke Lumbung Mataraman untuk ketahanan pangan di Yogyakarta. Ini bisa seperti beras indomie atau kaleng seperti sarden dan gudeg, di Lumbung Mataraman ini harus tahu penyimpanannya harus tahu,” katanya.
Ipung menegaskan soal pentingnya kolaborasi berbagai pihak agar program ini dapat berjalan. Sehingga ketahanan pangan di Kota Jogja tetap terjaga aman dan nyaman.
“Bisa dan sebagian sudah berjalan, kerjasama itu bisa apapun untuk kepentingan masyarakat maka DPRD akan meloloskan sangat bisa dengan kebijakan,” katanya.
Bayu

Produser Film Sebut Industri Film Indonesia Maju Pesat

Previous article

DPMPTSP Kota Yogyakarta Tegaskan Mal Pelayanan Publik untuk Semua

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News