STARJOGJA.COM, JOGJA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai tidak perlu dihentikan meskipun terdapat sejumlah kasus keracunan makanan di beberapa daerah. Sejumlah pimpinan DPR RI menegaskan, program prioritas Presiden itu cukup dievaluasi agar lebih efektif dan tepat sasaran.
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah menegaskan MBG merupakan langkah positif pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi anak.
Menurut Said, kasus keracunan tidak boleh dijadikan alasan untuk menyetop program.
Ia menyoroti efektivitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang saat ini melayani hingga 3.000 porsi per hari. Menurutnya, jumlah itu terlalu besar dan berisiko pada kualitas makanan.
Senada, Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menegaskan MBG penting untuk menurunkan angka stunting.
Dirinya menjelaskan, angka stunting saat ini sudah berada pada level 14,5 persen. Menurutnya, angka itu tidak boleh berhenti di situ. Dengan adanya program MBG ini harapannya dapat menuju angka nol stunting.
Felly menambahkan, MBG tidak hanya berdampak pada kesehatan anak, tetapi juga memberikan multiplier effect bagi ekonomi lokal, terutama petani dan pedagang kecil.
Sebelumnya, Menteri Sekretariat Negara Prasetyo Hadi menyampaikan permohonan maaf atas sejumlah kasus keracunan. Ia memastikan pemerintah telah melakukan evaluasi bersama Badan Gizi Nasional dan pemerintah daerah.
Dengan evaluasi dan pengawasan yang lebih ketat, pemerintah bersama DPR meyakini MBG dapat terus berjalan demi masa depan generasi muda Indonesia yang sehat dan cerdas.
Comments