By 
STARJOGJA.COM – Psikolog klinis lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), Zahrah Nabila Putri, mengingatkan pentingnya memberi ruang jeda bagi diri sendiri di tengah derasnya arus informasi yang berpotensi membuat kewalahan. Menurutnya, keterbukaan untuk mengakses berbagai bentuk dukungan, baik personal maupun kolektif, merupakan bentuk keberanian.
“Yang perlu kita apresiasi dari gerakan kolektif saat ini adalah bagaimana masyarakat mau terbuka untuk mengakses bantuan yang ada,” kata Zahrah, Rabu (3/9).
Ia menjelaskan, ada banyak opsi bantuan yang bisa dimanfaatkan, mulai dari layanan konseling gratis oleh lembaga psikologi, dukungan komunitas profesional kesehatan mental, hingga sesi meditasi atau hening yang dilakukan secara bersama-sama.
Psikolog yang akrab disapa Ara ini menambahkan, dorongan untuk selalu mengikuti perkembangan informasi, terutama lewat media sosial, bisa menjadi beban emosi ketika dilakukan berlebihan. Karena itu, mengambil waktu untuk rehat merupakan langkah penting sekaligus bentuk perlawanan terhadap tekanan.
“Rest itu sacred, produktif, dan sangat bermakna. Sesederhana mengambil napas sejenak bisa memberi arti besar untuk kita,” ujarnya.
Tak hanya kesehatan mental, Ara juga menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik. Memenuhi kebutuhan air dan nutrisi dinilai sama pentingnya agar tubuh tetap seimbang dalam menghadapi banjir informasi.
Selain itu, masyarakat diimbau tetap terhubung dengan orang terdekat, menjalani rutinitas sederhana, serta mengukur kapasitas energi yang ingin dicurahkan setiap hari, termasuk ketika bersuara di media sosial.
“Kesadaran akan kapasitas diri penting, karena rasa takut tertinggal justru bisa menjadi sumber kecemasan, kekhawatiran, bahkan ketakutan,” pungkasnya.
Sumber: Antara
Baca juga: LKY Kampanye Pengendalian Konsumsi Makanan Ultra Proses dan Impelementasi di Kalurahan Sriharjo
Comments