STARJOGJA.COM – Polusi udara kini menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan manusia di seluruh dunia, tak hanya di negara miskin tapi juga di negara dengan ekonomi menengah hingga tinggi. WHO mencatat, hampir seluruh populasi dunia sekitar 99% tinggal di wilayah yang tidak memenuhi standar kualitas udara yang direkomendasikan.
Menurut laporan State of Global Air 2024, polusi udara menyumbang sekitar 8,1 juta kematian pada 2021, termasuk anak-anak di bawah lima tahun. Partikel halus PM2.5, yang ukurannya hanya sekitar 3% lebar rambut manusia, bisa menembus paru-paru dan masuk ke aliran darah, memicu berbagai penyakit seperti stroke, kanker paru-paru, hingga penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Data kualitas udara dikumpulkan dari 8.954 kota di 138 negara menggunakan lebih dari 40.000 stasiun pemantauan dan sensor. Sayangnya, hanya 12 negara yang berhasil menjaga PM2.5 di bawah batas aman WHO, sebagian besar berada di wilayah Amerika Latin, Karibia, Oseania, dan Eropa.
10 Ibu Kota Paling Tercemar Dunia (2024):
• Delhi, India – 91,8 µg/m³
• N’Djamena, Chad – 91,6 µg/m³
• Dhaka, Bangladesh – 78,0 µg/m³
• Kinshasa, Republik Demokratik Kongo – 58,2 µg/m³
• Islamabad, Pakistan – 52,4 µg/m³
• Dushanbe, Tajikistan – 46,3 µg/m³
• Hanoi, Vietnam – 45,4 µg/m³
• Kathmandu, Nepal – 45,1 µg/m³
• Abuja, Nigeria – 42,2 µg/m³
• Jakarta, Indonesia – 41,7 µg/m³
Delhi menempati posisi puncak dengan polusi yang bisa memangkas harapan hidup penduduknya hingga 5,2 tahun. Jakarta sendiri masuk daftar 10 besar ibu kota paling tercemar, menandakan pentingnya langkah serius untuk meningkatkan kualitas udara di ibu kota.
Sumber: Bisnis.com
Baca juga: Ini Negara Terbersih di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Comments