STARJOGJA.COM, SURABAYA – Wisuda 251, Rektor UNAIR Tekankan Tiga Poin Hadapi Dinamika Global. Universitas Airlangga (UNAIR) di wisuda hari kedua, Minggu (27/4/2025) telah mengukuhkan 1.029 mahasiswa sebagai lulusan.
Wisuda 251 sesi 3 ini berlangsung di Airlangga Convention Centre (ACC), Kampus MERR-C UNAIR. Rektor UNAIR, Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA secara resmi meluluskan dan memberi selamat dalam sambutannya.
“Atas nama seluruh civitas academica, UNAIR mengucapkan selamat kepada Anda semua yang telah sampai pada titik perjalanan saat ini. Wisuda memang menjadi salah satu tujuan dalam perkuliahan. Meskipun begitu, perjalanan selanjutnya tentu masih sangat panjang,” ucapnya.
Lulus dari UNAIR, lanjut Prof Nasih, merupakan modal yang sangat besar bagi para wisudawan. Sebab, UNAIR merupakan salah satu universitas terkemuka. Hal ini sekaligus menjadi hasil dari doa dan jerih payah banyak pihak. Termasuk jajaran manajemen UNAIR yang terus mengusahakan agar UNAIR selalu meningkatkan kualitasnya, yang terbukti dengan stabilnya peringkat di kancah nasional maupun internasional.
“Banyak orang bilang apa gunanya ranking tinggi? Dengan posisi yang bagus akan bisa jadi modal sosial untuk melangkah lebih maju lagi. Untuk itu UNAIR ingin berkomitmen untuk terus memastikan bahwa Anda lulus dari perguruan tinggi terkemuka supaya menjadi modal melangkah ke titik yang lebih. Bukan hanya soal ranking dan angka tapi kami semua tim di manajemen berjuang sekuat tenaga untuk menjadikan UNAIR modal yang baik untuk Anda semua,” paparnya.
Tiga Poin Penting
Di tengah gempuran informasi dan dinamika global, Prof Nasih menyampaikan bahwa ini akan menjadi tantangan yang cukup berat bagi para lulusan baru. Berbagai permasalahan dunia hingga persaingan dagang akan memiliki dampak bagi ruang karir para wisudawan.
“Dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Banyak kondisi yang mungkin akan mempersempit ruang karir. Oleh karena itu, ada tiga hal yang dapat menjadi modal bagi anda semua,” lanjutnya.
Modal pertama yang Prof Nasih sampaikan adalah bekerja keras dan semangat. Hal itu dapat menjadi modal yang harus dimiliki dan merupakan modal dasar.
“Sebab jika kalian kehilangan apa pun, uang, atau teman, masih bisa dicari lagi jika ada semangat. Tapi jika kalian kehilangan semangat, maka akan susah mencari lagi jika sudah hilang,” tegasnya.
Modal kedua adalah kebersamaan. Menurutnya, banyak perguruan tinggi terkemuka di dunia bisa sukses karena alumninya saling bergandeng tangan dan membantu.
“Jika Anda ingin berlari cepat, dalam jangka sangat pendek, Anda boleh berlari sendirian. Tapi jika perjalanan Anda jauh maka jangan pernah lari sendirian, Anda harus lari bersama karena dengan kebersamaan itu semangat akan terpelihara. Tujuan jangka panjang dan substansial terjaga dengan baik. Jika kebersamaan dibina, maka akan bisa meraih prestasi yang lebih baik,” paparnya.
Terakhir, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR itu menekankan pentingnya transformasi diri. Transformasi diri dapat memberikan resposn yang baik atas segala perubahan yang terjadi di masa depan.
Sehingga, kemampuan untuk bertransformasi diri dan fleksibilitas diri akan menjadi bekal yang relevan dengan tantangan-tantangan baru di masa depan.
Comments