STARJOGJA.COM,JOGJA – Untuk kesembilan kalinya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (KPw BI DIY) kembali menggagas sebuah perayaan ekonomi yang menjadi tumpuan kebangkitan pelaku usaha kecil menengah di Yogyakarta.Grebeg UMKM DIY X Djamuan Istimewa 2025 : UMKM Bakoh, Ekonomi Kokoh
Dalam rangka mengoptimalisasi potensi sektor ekonomi kreatif dan melanjutkan konsistensi sinergi selaras dengan upaya mendorong UMKM lokal yang lebih inovatif menembus pasar global, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY (KPw BI DIY) menyelenggarakan Grebeg UMKM DIY 2025. Kegiatan ini merupakan strategic flagship event yang diinisiasi oleh KPw BI DIY sejak tahun 2017.
Grebeg UMKM DIY 2025, tampil lebih istimewa dengan menggandeng program DJAMUAN (Digitalisasi Jogja untuk Semua nan Istimewa). Kolaborasi ini menegaskan semangat yang diusung dalam tema besar tahun ini, yakni “UMKM Bakoh, Ekonomi Kokoh”.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mendorong inovasi dan digitalisasi di kalangan pelaku UMKM agar mampu bersaing di kancah internasional.
Grebeg UMKM DIY 2025 bukan hanya menjadi ajang pameran semata, melainkan juga sebagai platform strategis untuk memperluas pasar, mempertemukan pelaku usaha dengan calon pembeli potensial, serta memperkuat literasi dan akses keuangan melalui edukasi digital yang masif.
Rangkaian acara resmi dibuka pada Jumat, 25 April 2025 di Atrium Jogja City Mall, Yogyakarta. Momen pembukaan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman, serta perwakilan Gubernur DIY, Dr. Sukamto, S.H., M.H., yang menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik.
Acara ini juga turut dihadiri oleh pimpinan satuan kerja BI dari pusat dan daerah, pejabat Forkopimda, OPD tingkat provinsi, kota dan kabupaten, serta berbagai asosiasi dan lembaga yang mendukung pengembangan UMKM.
Dalam sambutannya, Dr. Sukamto menyampaikan apresiasi Pemerintah Daerah kepada Bank Indonesia atas peran aktifnya dalam memajukan UMKM DIY.
Ia juga menegaskan komitmen daerah untuk terus bersinergi dalam mendukung pertumbuhan usaha lokal menuju pasar global, seiring dengan peningkatan literasi keuangan dan perluasan penggunaan QRIS sebagai sarana pembayaran digital yang inklusif.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S. Budiman menggarisbawahi pentingnya pendekatan “KKP” Korporatisasi, Kapasitas, dan Pembiayaan dalam proses transformasi UMKM.
“Pendekatan ini diyakini menjadi kunci bagi keberlanjutan pertumbuhan sektor UMKM, khususnya di Yogyakarta yang dikenal sebagai pusat kreativitas berbasis budaya,” katanya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk berperan aktif melalui semangat “3Y”: Yuk Sinergi, Yuk Digitalisasi, Yuk Belanja!
Grebeg UMKM DIY 2025 berlangsung dari 25 hingga 27 April 2025, menyuguhkan beragam kegiatan yang menyasar berbagai aspek pengembangan usaha.
Di antaranya adalah Harvesting UMKM dan Digitalisasi Sistem Pembayaran, Pameran Produk Fashion, Makanan dan Kerajinan, serta Festival Pasar Kangen Digital dan Halal.
Selain itu, tersedia pula Capacity Building bersama Indonesian Fashion Chamber (IFC) DIY, serta sosialisasi ekonomi syariah yang melibatkan para guru dari MGMP Ekonomi se-DIY.
Kegiatan edukatif dan penguatan kapasitas lainnya mencakup pelatihan UMKM bersama Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian DIY, serta Business Matching yang mempertemukan pelaku usaha dengan lembaga pembiayaan formal.
Upaya meningkatkan pemahaman sistem pembayaran digital juga terus digalakkan melalui kampanye “Cinta Bangga Paham Rupiah”, pengenalan QRIS, serta perlindungan konsumen.
Melalui event ini, diharapkan tercipta jaringan bisnis baru, peningkatan akses pembiayaan, serta penguatan kualitas pendampingan yang lebih berdampak bagi UMKM DIY.
Dengan mengedepankan digitalisasi sebagai alat akselerasi, dan sinergi sebagai dasar penguatan, acara ini bukan hanya merayakan kreativitas UMKM lokal, tapi juga membuka jalan menuju cita-cita besar: UMKM DIY yang mampu Go Digital dan Go Global
Comments