STARJOGJA.COM ,JOGJA – Yogyakarta memiliki kuliner yang terbilang beragam, baik dari jenis makanan dan harganya. Salah satu makanan yang menjadi favorit mahasiswa dan pekerja yaitu Angkringan Mas Debi berlokasi di Jalan A.M. Sangaji nomor 53.
Angkringan sederhana tanpa tulisan di banner yang menunjukannya ini, tetap ramai dikunjungi konsumen. Siapa sangka, angkringan Mas Debi mulai melayani konsumennya dari pagi hingga dini hari, yang biasanya usaha serupa hanya buka pada sore hingga malam hari.
“Dulunya angkringan ini hanya buka sore hari, namun kini sudah buka dari pagi berkat kerja sama sewa tempat dan pembagian tim dalam dua shift,” kata Debi (35), pemilik Angkringan saat diwawancara pada Selasa (22/04/2025).
Konsep operasional seperti ini membantu mereka menjangkau lebih banyak pelanggan dalam berbagai waktu. Sehingga dapat diketahui, jam-jam paling ramai terjadi pada pagi hari pukul 07.00–09.00, siang pukul 12.00–13.00, dan sore hingga malam pukul 17.30–20.00, dengan waktu tutup pada pukul 01.00 dini hari.
Berdiri sejak tahun 2017, angkringan ini dikenal dengan menu andalan berupa minuman teh, wedang jahe, dan makanan nasi sambel teri dengan harga mulai dari Rp3.000. Keunikan angkringan ini terletak pada inovasi rasa, tampilan pengemasannya, dan daya tampung pembelinya pun jauh lebih besar, sehingga bisa menampung lebih banyak pelanggan dalam satu waktu.
“Awalnya saya pengin belajar wirausaha, sebenarnya nggak kepikiran buat buka angkringan. Tapi karena sering nongkrong dan diskusi bareng pengusaha lain, akhirnya saya putuskan terjun ke usaha ini,” ujar Debi.
Sore itu, beberapa pekerja dan mahasiswa berdatangan ke angkringan ini untuk mengobati lapar. Ada yang menyeruput es teh kapung andalan angkringan ini, menyantap nasi kucing, dan ada juga yang membungkus gorengan maupun bakaran.
Ia menjelaskan menu favorit yang paling sering dibeli oleh pelanggannya, tentunya memiliki cita rasa tersendiri loh, star lovers.
“Kalau minuman favorit pelanggan di sini itu es teh kampung. Bedanya, kami pakai jeruk nipis, bukan jeruk peras, jadi rasanya lebih segar dan khas,” tambah Debi.
Untuk makanan, angkringan ini bekerja sama dengan supplier sehingga tidak perlu produksi sendiri. Demi menjaga harga tetap stabil dan terjangkau, mereka memilih bahan baku berkualitas dari sumber termurah yang bisa didapatkan.
“Kami tetap utamakan kualitas meskipun cari bahan yang murah. Yang penting pelanggan senang dan bisa terus datang,” tutup Debi.
Penulis: Ernita Putri Andini
Comments