STARJOGJA.COM, Info – Fenomena fatherless dan Childfree menjadi topik hangat di Indonesia belakangan ini. Fatherless merujuk pada ketidakhadiran ayah dalam keluarga, baik secara fisik maupun emosional, yang dapat berdampak signifikan pada tumbuh kembang anak.
Wildan Solichin, S.IP, MT., Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman, menjelaskan bahwa fenomena fatherless dan childfree menjadi perhatian serius bagi pemerintah.
“Di Indonesia fenomena fatherless sudah mencapai angka 20,9% dan hal ini yang menjadikan kita menduduki peringkat ke-5 di dunia,” jelasnya.
Bahaya dan ancaman ketika fenomena fatherless semakin meningkat adalah anak laki-laki dan perempuan akan memiliki karakter yang berbeda dengan teman-teman yang lainnya.
“Pada anak laki-laki yang tidak mendapat peran ayah dalam kehidupannya maka ia akan bertingkah lebih feminisme karena kehilangan sosok maskulinitas dan pada anak perempuan ia akan cenderung bertingkah lebih manja dengan sosok laki-laki lain seperti pacar,” ujar Wildan.
Pemkab Sleman akan memulai membuat gerakan membangun keluarga dengan nama “Bangga Degasa” (Pembangunan Keluarga dengan Gerakan Ayah Sayang Anak) untuk mengedukasi masyarakat dan mengedepankan layanan parenting utamanya kepada kaum laki-laki.
Dra. Dwi Wiharyanti, M.Si., Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, menjelaskan bahwa kejadian ini menjadi perhatian bagi kita semua terutama pemerintah supaya masyarakat tidak menghadapi kasus fatherless ini.
“Upaya yang diberikan oleh Pemkab Sleman dalam mengatasi fenomena fatherless ini adalah dengan mensosialisasikan melalui kegiatan parenting dengan sasaran usia 10-25 tahun bagi laki-laki yang belum menikah,” jelasnya.
drg. Diah Niken, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Muda, juga menjelaskan bahwa fatherless itu sendiri adalah ketidakhadiran ayah dalam kehidupan anak, baik secara fisik maupun psikologis yang dapat memengaruhi kehidupan dalam berumah tangga terutama pada karakter seorang anak nantinya.
“Sekitar tiga juta masyarakat di Indonesia mengalami fatherless dan setiap tahun kita melakukan pemuktahiran pendataan keluarga dan akan terlihat di indikator pembangunan keluarga,” jelasnya.
Diharapkan dengan adanya upaya yang diberikan oleh Pemkab Sleman masyarakat dapat memahami pentingnya pembagian peran yang adil antara ayah dan juga ibu dalam sebuah keluarga.
Penulis: Laura Sinta Febriana
Comments