By 
STARJOGJA.COM, Info – Dampak cuaca ekstrem berupa hujan deras dalam beberapa hari ke depan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul meningkatkan kewaspadaan. Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan BPBD Bantul Antoni Hutagaol mengatakan kesiapsiagaan itu untuk menghadapi potensi berbagai kejadian bencana.
“Seperti biasa, kami dari BPBD Bantul selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan berbagai kejadian hidrometeorologi,” katanya saat dikonfirmasi di Bantul, Kamis (10/4/2025).
Menurut dia, personel BPBD melalui Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) juga siap siaga 24 jam untuk bisa menjalin komunikasi dengan masyarakat apabila ada kejadian bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang akibat hujan deras.
“Dan juga kolaborasi dengan forum pengurangan risiko bencana (FPRB) kalurahan dan kapanewon (kecamatan) juga relawan, agar penanganan lebih cepat bila terjadi bencana,” katanya.
Dia juga mengatakan Kabupaten Bantul juga telah menerapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi, mengingat potensi cuaca ekstrem masih diprediksi terjadi pada bulan April.
“Kami di masing masing kabupaten status siaga darurat sampai dengan 30 April 2025. Ini berdasarkan rilis peringatan dini dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika),” katanya.
Sementara itu, berdasarkan rilis peringatan dini BMKG menyebut pada periode 10 sampai 14 April, wilayah DIY waspada potensi cuaca ekstrem dan dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang.
Untuk di Kabupaten Bantul, wilayah yang dinyatakan waspada rawan banjir ada di wilayah sekitar Kecamatan Sedayu, Kasihan, Sewon, Banguntapan, Piyungan, dan Imogiri serta Dlingo.
Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta memahami langkah evakuasi jika diperlukan.
Sumber : Antara
Comments