STARJOGJA.COM, JOGJA – Terpilihnya wali kota Yogyakarta menjadi sebuah harapan baru bagi warganya. Untuk mewujudkannya, Wali Kota Yogyakarta terpilih akan mengimplementasikan program-program yang membangun Yogyakarta melalui Hasta Jogja Mulia, atau delapan program strategis.
Wali Kota Yogyakarta terpilih, dr. Hasto Wardoyo, menegaskan Hasta Jogja Mulia mencakup program peningkatan kualitas Pendidikan, layanan kesehatan, produktifitas dan daya saing, kemajuan ekonomi, layanan publik, layanan internal, kualitas lingkungan hidup, dan pemberdayaan sosial masyarakat.
“Tantangan krusial Yogyakarta adalah minimnya sumber daya alam (SDA),jadi prioritasnya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan mengubah mindset. SDM yang unggul memiliki keterampilan, Pendidikan, karakter yang baik, dan jiwa wirausaha, pemuda harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan daripada hanya mencari kerja,” kata dr. Hasto.
Pemerintah kota akan menerapkan program unggulan One Village One Company University, setiap kampung akan bekerja sama dengan universitas atau Perusahaan sebagai mitra dalam mendukung pembangunan dan edukasi masyarakat.
“Satu kampung ada satu ketuanya yang nantinya akan berkoordinasi dengan pemerintah kota, saya berkewajiban MoU dengan salah satu universitas atau Perusahaan sesuai dengan keinginan warganya,” ujar dr. Hasto.
Ia menyoroti perlunya anggaran yang cukup dalam menunjang pelayanan pubik, peningkatan kualitas infrastruktur, akses air minim sehat melalui PDAM, dan perbaikan hunian warga yang kurang layak di sekitar sungai. Ia mengajak dan menghimbau masyarakat untuk bergotong royong dalam membangun ligkungan yang lebih bersih dan sehat.
Pemberdayaan UMKM juga menjadi perhatian pemerintah, dengan mendorong produksi barang konsumsi lokal maka akan lebih kompetitif. Usaha yang bagus dan berkembang, tak terlepas dari adanya inovasi, UMKM tidak hanya mengikuti tren tetapi mampu menciptakan produk unggulan.
“Meski kita tidak dapat bantuan dari pemerintah, tapi kita mempunyai kesempatan untuk memproduksi barang konsumsi warganya. Para pelaku usaha harus dirubah warganya mindsitenya, jangan roboh-roboh semua, harus berani tampil beda,” kata dr. Hasto.
Faktor utama terjadinya stunting, yakni kesehatan yang kurang optimal, asupan gizi yang tidak memadai, dan pola pengasuhan orang tua yang kurang tepat. Ia mendorong orang tua untuk memberikan makanan bergizi pada anaknya, seperti ikan dan telur, selain itu, perlunya lingkungan keluarga yang harmonis.
Ia menanggapi permasalahan sosial seperti klitih, yang merupakan bentuk vandalisme dan gangguan mental yang perlu menjadi konsentrasi dengan melakukan pendekatan Pendidikan, keterampilan, dan kesehatan mental yang memadai. Penempatan tenaga kesehatan disetiap desa, psikolog di puskesmas, dan membangun sistem data kesehatan untuk memantau kondisi warga secara menyeluruh.
“Kalau pelantikan, seperti biasanya mempersiapkan pakaian dan lain-lain, sebenarnya yang perlu disiapkan itu program 100 hari kerja. Untuk starlovers khususnya warga Yogyakarta, kita perlu bersama-sama membenahi kebersihan lingkungan, sampah, pengangguran, mari kita ciptakan SDM unggul kota jogja,” tutup dr. Hasto.
Penulis: Ernita Putri Andini
Comments