STARJOGJA.COM, JOGJA– Bendhung Lepen, sebuah kawasan wisata yang terletak di Kampung Mrican, Giwangan, Kota Yogyakarta, telah menjadi destinasi wisata yang menarik. Kawasan wisata ini baru saja selesai dibangun pada 2019 dan dikembangkan pada awal tahun 2022.
Bendhung Lepen buka setiap hari mulai pukul 06.00 – 21.00 WIB dan Free HTM. Hari libur menjadi saat yang paling ramai pengunjung di tempat ini.
Tempat ini menawarkan keindahan alam yang luar biasa, dengan saluran irigasi yang dijadikan tempat budidaya ikan dengan jenis nila, gurame, dan tombro. Inovasi ini merupakan respon atas saluran irigasi yang dahulunya kumuh dan banyak dipenuhi sampah.
“Tempatnya bisa buat santai, melepas penat saat pulang kerja sambil melihat ikan ikan. Waktu yang tepat untuk datang kesini itu sore sampe malem mba karena tempatnya akan jadi lebih sejuk dan nyaman,” ungkap Putri salah satu pengunjung taman Bendhung Lepen.
Terbentuknya Bendhung Lepen merupakan hasil kolaborasi antara Pemuda Mrican yang peduli lingkungan, dan BRI. Melalui kegiatan CSR ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan dan meningkatkan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat.
Fasilitas yang disediakan di Bendhung Lepen sangat lengkap, mulai dari toilet, mushola, rumah makan, tempat duduk, area bermain anak, gazebo, pendopo, stand makanan, dan masih banyak yang lain. Selain itu, pengunjung dapat memberi makan ikan dengan membeli pakan yang ada di sana.
“Awalnya dulu dari pemuda mrican terus disulap jadi taman yang sekarang, bisa bantu ekonomi warga juga. Jadi mereka jualan di sini tapi tiap bulan ada uang kebersihan dan listrik,” ujar Bu Diati salah satu pedagang yang ada di sana.
Udara yang sejuk dan tempat yang nyaman membuat Bendhung Lepen banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun internasional. Beberapa orang datang ke Bendhung Lepen untuk merasakan keunikan dan keindahan tempat ini.
“Kadang bule juga ada yang datang terus makannya yang dirumah makan atas,” ujar Bu Diati
Pengunjung dapat menikmati keindahan Bendhung Lepen tanpa harus membayar biaya masuk, hanya dikenakan biaya parkir seikhlasnya. Tempat parkir tidak begitu luas, tapi dapat diisi oleh beberapa motor.
“Harapan saya taman ini bisa dikelola dengan lebih baik lagi dan pengunjung harus menjaga kebersihan di taman ini mengingat taman ini free htm, menjaga fasilitas yang ada dan diharapkan taman ini bisa dikenal luas oleh masyarakat jogja dan sekitarnya,” tutup Putri.
Penulis : Laura Sinta Febriana
Comments