STARJOGJA.COM, Info – Dinas Kesehatan DIY mendata penderita Human Immunodefiency Virus (HIV) 2024. Tercatat sebanyak 8.190 orang dan 2.313 dengan kategori Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), peningkatan ini terjadi pascapandemi COVID-19.
Magdalena Diah Utami, Koordinator Pendukung Sebaya Yayasan Victory Plus Yogyakarta menjelaskan usia penderita HIV dimulai dari umur balita, anak-anak hingga lansia.
“Jadi mulai dari istilahnya nol hari sampai ke lansia kita temukan orang yang hidup dengan HIV,” ujar Magdalena.
Untuk pengobatan bagi penderita HIV memerlukan waktu yang lama. Saat ini untuk pencegahan HIV terdapat obat Antiretriviral (ARV) yang bertugas untuk menekan virus HIV supaya tidak berkembang lebih pesat.
Ia membantah terkait adanya anggapan masyarakat yang mengatakan penderita HIV AIDS ingin menyebarkan penyakitnya ke orang lain.
“Itu salah, karena kami orang dengan HIV berkomitmen HIV stop sampai disini. Bagaimana kami berupaya untuk istilahnya pasangan kami, mereka tahu dan mereka mau untuk mengeceknya,” kata Magdalena.
Kasus peningkatan HIV secara signifikan yang terjadi di DIY dimulai dari banyaknya orang yang merasa tidak terpapar namun sering melakukan kegiatan yang beresiko. Kemudian mereka tidak mau untuk mengecek atau sekadar memeriksakan diri ke layanan kesehatan yang tersedia.
Penularan HIV AIDS memiliki stigma yang buruk di lingkungan masyarakat dikarenakan minimnya informasi yang diberikan.
“Bahwa ketika berjabat tangan tu nular, padahal ngga. Nah, yang utama adalah kita harus memahami bahwa HIV AIDS itu hanya ada dibeberapa cairan tubuh saja, yang pertama adalah cairan darah seperti tranfusi darah, pemakaian jarum suntik yang tidak steril seperti yang digunakan pecandu narkoba, dan kontak seksual. Kemudian masa kehamilan, persalinan, dan proses menyusui,” tegas Magdalena.
Ada beberapa tahapan dalam prosedur tes HIV berupa kesiapan mental terkait hasil pemeriksaan. Kemudian pemberian pemahaman oleh petugas kesehatan dan pengambilan darah sampai penentuan hasil dalam kurun waktu sekitar 30 – 45 menit.
Kegiatan utama yang dilakukan oleh Yayasan Victory Plus Yogyakarta adalah menerima rujukan temuan HIV baru dan memberikan dukungan dalam kesebayaan. Hal tersebut sesuai dengan lima pilar kualitas hidup Official Development Assistance (ODA) yang wajib diberikan.
“Bagi masyarakat yang berkeinginan untuk melakukan tes HIV di layanan kesehatan sekitar DIY tidak dikenakan biaya yang begitu besar. Termasuk obat yang akan diberikan,” tutupnya.
Penulis : Laura Sinta Febriana
Baca juga : Empowering Orang Terdampak HIV melalui Wirausaha Produk Kecantikan Berbasis Lidah Buaya
Comments