Kota JogjaNews

JAFF Diserbu Pecinta FIlm

0

Menjelang dua hari terakhir pelaksaan Jogja-NETPAC Asian Film Festival, kehadiran pengunjung di berbagai venue pemutaran maupun Public Lecture, Forum Komunitas dan Workshop tak juga surut.

Penonton meramaikan setiap film di berbagai venue, tercatat hari ini, beberapa film yang diputar di Empire XXI lagi-lagi membuat panitia secara terpaksa menolak penonton karena keterbatasan tempat.

Beberapa film tersebut sepeti hUSh karya Kan Lume dan Djenar Maesa Ayu yang merupakan film terbaru Djenar, yang masuk dalam program Focus on Djenar Maesa Ayu. Penonton tidak hanya selalu tertarik untuk mengikuti pemutaran film namun selalu melakukan diskusi panjang bersama pembuat film yaitu Kan Lume dan Djenar Maesa Ayu.

Beda XXI beda pula apa yang terjadi di Societet Taman Budaya Yogyakarta, meskipun terlihat lengang di arena luar namun ternyata pengunjung sudah memadati Societet Taman Budaya untuk menghadiri workshop Curating and Programming bersama Gertjan Zuilhof (Mantan Programmer Festival Film Rotterdam) dengan moderator Ismail Basbeth. Pokok pembahasan pada workshop ini adalah tentang bagaimana mengkurasi film dan membuat program film ini dimulai dengan cerita pengalaaman Zuilhof dalam memulai pekerjaannya.

Bagi banyak orang pondasi dari pekerjaan programming adalah menonton film, namun bagi Zuilhof yang paling krusial adalah strategi. Salah satunya yang penting adalah memiliki akses ke filmmaker, membangun relasi dengan mereka memberikan kita kesempatan untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh filmakker tersebut. Selain itu, seseorang yang berniat untuk menjadi seorang programmer dalam dunia film dan festival harus menyadari bahwa dunia ini bukanlah dunia yang baik-baik saja.

Pada 3 Desember 2016 JAFF akan menggelar beberapa pemutaran di 3 venue pemutaran dan satu public lecture di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Acara puncak akan dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB dengan rangkaian acara upacara penutupan, pengumuman dan penyerahan awarding, serta menonton bersama film Travelling With Bomb karya Nurlan Abdykadyrov.

BI dukung UMKM Griya Cokelat Nglanggeran Gunungkidul

Previous article

Ini dia Sewa Property Termahal di Dunia

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Kota Jogja