Pendidikan

PTM 100 Persen Harus Ada Program 3T Secara Berkala

0
masuk sd sebelum waktunya
Ilustrasi sekolah (ist)

STARJOGJA.COM, Info – Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen telah dilakukan di sejumlah daerah Indonesia.

Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, dr. Gunadi Ph.D., Sp.BA., mengatakan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen harus diikuti dengan upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) oleh pemerintah.

“Penyelenggaraan PTM 100% tentunya pemerintah dan stakeholder terkait sudah mempertimbangkannya, tetapi harus diikuti dengan 3T,” tuturnya, Senin (24/1).

Baca juga : Yogyakarta tidak akan langsung terapkan PTM 100 persen

Ia menegaskan langkah 3T sebaiknya dilakukan secara acak serta secara rutin. Dengan begitu diharapkan dapat memutus mata rantai penularan Covid-19 termasuk varian Omicron dengan kemampuan penyebaran lebih cepat daripada varian Delta.

“Karena gejala umumnya tidak berat, OTG, jadi tidak tahu apakah anak-anak dan guru membawa virus atau tidak sehingga dilakukan testing secara acak dan berkala. Jangan menunggu ada kluster atau positif baru ditracing ini terlambat,”paparnya.

Apabila tracing baru dilakukan saat muncul kluster di sekolah, lanjutnya, akan berpotensi menyebarkan virus secara lebih luas dalam keluarga dan menjadi kluster baru. Namun jika testing dapat dilakukan secara acak dan rutin akan menjadikan mitigasi Covid-19 lebih baik.

“Pendidikan tidak mungkin tidak berjalan. Kendati begitu, suatu kebijakan harus ada konsekuensi-konsekuensi yang harus dipenuhi pemerintah jangan sampai mengkorbankan kesehatan anak-anak itu sendiri,” jelasnya.

 

Humas UGM

Bayu

Perlunya Membangun Budaya Kesehatan Baru

Previous article

Sleman Berikan Vaksinasi Booster Bagi Forkopimda

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Pendidikan