STARJOGJA.COM, JOGJA – Potensi resiko bencana perlu diminimalkan agar saat terjadi peristiwa bencana tak membawa korban jiwa maupun kerugian bagi warga. Upaya mitigasi bencana yang tepat perlu menjadi pengeahuan bagi semua warga tanpa kecuali.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menegaskan hal ini saat dialog bersama warga dalam kegiatan reses di Yogyakarta, Senin 16/7/2018 malam.
“Berdasarkan pemetaan BPBD DIY terdapat 301 dari 438 desa/kelurahan se DIY memiliki potensi ancaman resiko bencana. Kita dorong daerah yang berpotensi resiko ini mendapatkan kesempatan pelatihan, fasilitasi jadi desa atau kelurahan tangguh bencana,” kata Eko Suwanto.
Reses menghadirkan 150 pengurus kelurahan tangguh bencana (katana) di Yogyakarta, lurah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY.
Menurut anggota Fraksi PDI Perjuangan daerah pemilihan kota Yogyakarta, Eko Suwanto mencatat selama dirinya memimpin di Komisi A DPRD DIY, sudah 218 desa/kelurahan yang mendapatkan fasilitasi. Ia bertekad pada tahun 2022 seluruh desa/kelurahan mendapatkan fasilitasi pendidikan, pelatihan dan bantuan peralatan tangguh bencana.
Eko Suwanto menegaskan untuk memperkuat ketangguhan masyarakat dalam menghadapi dan mengelola penanggulangan bencana, di tahun 2018, Pemda DIY memfasilitasi 25 desa/kelurahan tangguh bencana.
Masyarakat mendapatkan pelatihan manajemen resiko bencana, dibantu alat petunjuk evakuasi dan berbagai pendidikan penanggulangan bencana lainnya.
“Kita harapkan ke depan Pemda DIY dapat membantu fasilitasi rapat rapat pengurus destana/katana serta peralatan yang mendukung penanggulangan bencana seperti HT, mesin pemotong pohon, alat masak dan lain sebagainya,” kata Eko Suwanto
Ke depan juga pemda DIY diharapkan ada pelatihan teknologi informasi kebencanaan untuk membantu pengurus katana/destana mengelola sistem informasi kebencanaan yang akurat, benar dan cepat, serta mampu menangkal hoax yang merugikan masyarakat
Comments