STARJOGJA.COM,SLEMAN – Kabupaten Sleman memproyeksikan pergerakan wisatawan yang signifikan selama musim libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), dengan target mencapai 300.000 pergerakan wisatawan dalam periode pencatatan 22 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Edy Winarya, S.Sn., M.Si., Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, mengatakan pihaknya secara intensif menyiapkan seluruh destinasi wisata dan fasilitas pendukung untuk menjamin keselamatan, ketertiban, dan kenyamanan publik.
“Kami optimis target 300.000 wisatawan dapat tercapai, didukung oleh banyaknya event dan atraksi yang kami siapkan. Namun, hal terpenting adalah keselamatan dan kenyamanan,” jelas Edy kepada awak media, Kamis ( 11/12).
Ia menjelaskan target pergerakan itu didominasi oleh wisatawan nusantara, terutama dari Pulau Jawa, dengan persentase mencapai 90-95%.Sleman Targetkan 300.000 Wisatawan Berkunjung di Libur Nataru
Berdasarkan proyeksi ini, Dispar Sleman menetapkan sejumlah target ekonomi, yaitu Target Belanja Wisatawan antara Rp750.000 hingga Rp1.000.000 per orang.
“ Untuk Target Durasi Tinggal, Rata-rata 1 hingga 2 hari. Estimasi Perputaran Uang berkisar antara Rp187,5 miliar hingga Rp600 miliar selama periode Nataru. Angka-angka ini didasarkan pada beberapa asumsi, termasuk potensi curah hujan tinggi, namun tetap menunjukkan optimisme pemulihan sektor pariwisata,” jelasnya.
Edy juga mengimbau para pengelola destinasi dan hotel untuk memastikan keamanan fasilitas, kesiapsiagaan darurat, dan kelaikan transportasi, terutama bagi angkutan wisata seperti jeep.
“Kami ingin setiap wisatawan yang datang ke Sleman dapat menikmati liburannya dengan aman, nyaman, dan berkesan, serta meninggalkan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat Sleman,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan pihaknya, melakukan sinergi keamanan dengan melakukan koordinasi bersama
TNI, Polri, BPBD, SAR, dan instansi lain untuk memastikan kesiapan pengamanan di destinasi utama seperti Tebing Breksi dan kawasan Kaliurang.
Untuk Kesiapan Darurat dibentuklah tim tanggap darurat (TRC) dan memastikan kesiagaan posko kesehatan dan keamanan di lokasi wisata.
“Dispar mengimbau pengelola destinasi untuk mempersiapkan mitigasi bencana dan bahaya kecelakaan transportasi,” tutupnya.







Comments