JogjaKUNewsSejarah

Menengok Warisan Kraton di Masjid Pathok Negoro Ad-Darojat

0
masjid patok negoro ad-darojat
masjid patok negoro ad-darojat (safira)

STARJOGJA.COM, Info – Masjid Pathok Negoro Ad-Darojat Kauman Babadan, adalah salah satu dari empat masjid Pathok Negoro Kraton Yogyakarta. Hingga kini masjid ini tetap menjadi pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan budaya masyarakat setempat.

Muhammad Muaz Yafi Abrar, Ketua Ikatan Pemuda Islam Babadan, menjelaskan Masjid ini diyakini dibangun pada tahun 1774 M sebagai bagian dari struktur keagamaan Kraton Yogyakarta.

“Yang jelas, masjid ini merupakan masjid dari Kraton,  salah satunya Masjid Pathok Negoro Ad-Darojat Babadan ini,” ujar Yafi pada Selasa, (02/12/2025).

Masjid Pathok Negoro Babadan dikenal memiliki keunikan tersendiri dengan bentuk, ukiran, serta atmosfer yang mencerminkan budaya tradisional Yogyakarta. Hal itu menjadikan masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga situs bersejarah yang memiliki banyak cerita dan nilai budaya.

“Masjid ini mempunyai ciri khas kayak bangunan Kraton, arsitektur Jawa yang masih kental. Dulu juga sebagai tempat latihan perang,” jelas Yafi.

Selain memiliki nilai historis, Masjid Pathok Negoro Babadan juga aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan pendidikan. Setiap dua minggu sekali, Masjid ini mengadakan kajian rutin Ahad pagi yang terbuka untuk seluruh jamaah Kauman Babadan.

Tidak hanya itu, kegiatan TPA untuk anak-anak, pengajian umum, serta tadarus murotal menjadi aktivitas harian yang terus berjalan.Serta melibatkan berbagai kalangan masyarakat.

Muaz juga menjelaskan bahwa pada bulan Ramadhan selalu menjadi momen paling aktif di masjid ini. Mengadakan berbagai kegiatan khusus, mulai dari kajian sore menjelang berbuka, kajian subuh, kajian tarawih, hingga tadarus.

Sementara itu, para pemuda turut menghidupkan suasana Ramadhan dengan menggelar acara tahunan buka bersama anak yatim se-Banguntapan. Serta kegiatan sosial seperti pembagian parsel, beras, dan zakat dari jamaah kepada warga yang membutuhkan.

“Alhamdulillah, cukup banyak kegiatannya. Dari kajian sore, kajian tarawih, tadarus, hingga acara buka bersama anak yatim,” tutur Muaz.

Penulis: Syiam Safira

Masjid Kuncen, Struktur Asli Tetap Dipertahankan

Previous article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU