By 
STARJOGJA.COM, Info – Musim hujan terjadi di beberapa negara beriklim tropis dan subtropis sehingga wilayah tersebut lebih sering mengalami curah hujan tinggi sepanjang tahun. Faktor geografis dan kondisi iklim khas seperti jalur angin muson dan pegunungan mempengaruhi curah hujan yang ekstrem di beberapa negara tersebut.
Dilansir dari World Meteorological Organization, curah hujan ekstrem telah memicu banjir besar di beberapa kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Peristiwa tersebut menyebabkan ratusan korban jiwa, pengungsian massal, serta kerugian ekonomi yang sangat besar.
Asia menjadi wilayah yang sangat rentan terhadap bencana banjir akibat perubahan iklim yang terus berlangsung. Kenaikan suhu global meningkatkan potensi hujan ekstrem karena atmosfer yang lebih hangat mampu menampung uap air lebih banyak.
Menurut World Atlas, Kolombia hingga Indonesia menjadi sepuluh negara dengan curah hujan tertinggi di dunia, dengan angka mencapai lebih dari 2.700 mm per tahun. Tingginya curah hujan tersebut menunjukkan pengaruh besar faktor alam dan geografis terhadap pola cuaca global.
Dilansir dari BMKG, curah hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi berpotensi terjadi di wilayah selatan Indonesia seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, hingga Papua bagian selatan. Kondisi ini membuat sejumlah wilayah perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan lebat dan potensi bencana hidrometeorologi.
Pada periode Februari hingga April 2026, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mengalami curah hujan kategori menengah dan berangsur kembali normal. Namun selama November hingga Desember 2025, sejumlah wilayah seperti Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara akan mengalami curah hujan di atas normal.
Fenomena global dan regional seperti La Nina lemah serta Dipole Mode negatif (-1,61) membuat atmosfer tetap labil dan mendukung pembentukan awan konvektif. Situasi ini meningkatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang di Sumatera Utara, Jawa, Banten, NTB, dan Sulawesi Selatan.
BMKG mendeteksi keberadaan Siklon Tropis Kalmaegi di Samudra Hindia barat daya Lampung serta beberapa sirkulasi siklonik yang memengaruhi cuaca nasional. Dalam sepekan ke depan, hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di pesisir barat Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua.
BMKG bersama BNPB dan sejumlah instansi melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca untuk meminimalkan dampak cuaca ekstrem. Operasi ini dilakukan di Jawa Tengah menggunakan dua pesawat dan di Jawa Barat menggunakan satu armada pada periode akhir Oktober hingga awal November 2025.
Penulis : Syiam Safira
Sumber : bisnis.com
baca juga: Polda DIY Ajak Antisipasi Puncak Musim Hujan dan Potensi La Niña
Comments