JogjaKUNewsSejarah

Pathok Negoro Dongkelan, Simbol Warisan Kesultanan

0

STARJOGJA.COM, Info -Masjid Nurul Huda Pathok Negoro Dongkelan yang berada di wilayah Kauman, Dongkelan Bantul, dikenal sebagai salah satu masjid bersejarah yang menjadi bagian dari masjid resmi milik Keraton Yogyakarta. Status ini menjadikan Masjid Nurul Huda memiliki nilai sejarah dan spiritual tinggi di tengah masyarakat setempat.

Menurut Budiono, selaku seksi pengajian Masjid Nurul Huda Pathok Negara Dongkelan , keberadaan masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga pusat aktivitas dakwah dan pendidikan Islam.

“Masjid Patok Negoro ini adalah termasuk di antara masjid-masjid yang kegungan dalam, yaitu milik Keraton Yogyakarta,” ujarnya.

Budiono menjelaskan bahwa Masjid Patok Negoro adalah masjid yang secara resmi dimiliki Keraton Yogyakarta, bersama empat masjid patok lainnya dan Masjid Gedhe Kauman. Keunikan ini menjadi pembeda signifikan dibandingkan masjid-masjid kampung pada umumnya.

“Masjid ini termasuk masjid-masjid yang langsung dimiliki oleh Keraton. Di antaranya adalah masjid-masjid Patok Negoro yang berjumlah empat dan Masjid Gede Kauman,” ucapnya.

Selain menjadi simbol sejarah, Masjid Nurul Huda Pathok Negoro Dongkelan juga aktif menghidupkan kegiatan keagamaan. Di luar bulan Ramadan, kegiatan rutin berlangsung hampir setiap hari.

“Setiap Selasa, Rabu, dan Jumat setelah Maghrib ada tadarus Al-Qur’an. Ada juga pengajian Sabtu pagi, Ahad setelah Maghrib, dan beberapa pengajian lainnya,” jelas Budiono.

Shalat berjamaah lima waktu tetap menjadi aktivitas utama masjid ini. Selain itu, kegiatan khas yang masih dipertahankan adalah “pengajian selapan” atau kegiatan yang berlangsung setiap 35 hari sekali.

“Selapan sekali ada kegiatan pawon, seperti pengajian Ahad kliwon,” tambahnya.

Saat memasuki Ramadan, aktivitas keagamaan meningkat signifikan. Penyediaan takjil dan buka puasa bersama menjadi kegiatan yang berlangsung rutin sepanjang bulan suci.

“Selama Ramadan biasanya ada takjil bersama penuh sebulan menjelang Maghrib. Jadi itu full satu bulan, buka puasa bersama,” kata Budiono.

Dengan perpaduan antara nilai sejarah keraton dan aktivitas keagamaan yang terus hidup, Masjid Nurul Huda Pathok Negoro Dongkelan tetap menjadi pusat syiar Islam, pendidikan, dan persaudaraan bagi masyarakat.

Baca juga : Sejarah Masjid Pathok Negoro Babadan

Penulis : Astutik

Sepekan, Zootopia 2 Capai Pendapatan Rp10 Triliun

Previous article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in JogjaKU