Flash InfoHealth

Studi Sebut Polusi Udara Picu Lonjakan Gula Darah

0
isu polusi udara
FOTO : VOA Indonesia

STARJOGJA.COM, Info – Menetap di kota besar membuat masyarakat sulit untuk menghindari paparan polusi udara yang semakin meningkat. Sebuah studi terbaru menunjukkan polusi tidak hanya berdampak pada paru-paru, tetapi juga dapat memicu kenaikan kadar gula darah yang berujung pada meningkatnya kasus diabetes.


“Peningkatan polusi berkaitan dengan meningkatnya kadar gula darah, yang kemudian mempengaruhi risiko diabetes pada masyarakat kota,” demikian temuan studi tersebut.

Penelitian yang dilansir Moneycontrol menyebutkan bahwa kadar polusi yang tinggi, terutama partikel halus PM2.5, dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan. Kondisi ini kemudian mengganggu sinyal insulin dan metabolisme glukosa di dalam tubuh.

“Paparan partikel halus memicu stres oksidatif yang mengganggu jalur metabolik, membuat tubuh sulit menjaga kestabilan gula darah,” jelas Konsultan Senior Endokrinologi Aakash Healthcare, Dr. Monika Sharma.

Ia menjelaskan bahwa penderita diabetes atau mereka yang memiliki sindrom metabolik lebih rentan mengalami lonjakan gula darah. Tubuh yang sudah lemah cenderung memberikan respons negatif terhadap stresor luar seperti polusi udara.


“Kelompok dengan gangguan metabolik bereaksi lebih drastis karena tubuh mereka tidak mampu menahan tekanan tambahan dari polutan,” tambah Dr. Sharma.

Sementara itu, ketika kadar gula darah meningkat, pankreas akan meningkatkan produksi insulin untuk membantu penyerapan glukosa oleh sel tubuh. Namun kondisi yang berlangsung dalam jangka panjang dapat membuat sel menjadi kurang responsif terhadap insulin.

“Proses yang berulang ini membuat sel akhirnya tidak lagi peka terhadap insulin sehingga memicu resistensi insulin,” ujarnya.

Dalam jangka pendek, peningkatan gula darah dapat menyebabkan kelelahan, buang air kecil berlebihan, rasa haus meningkat, atau penglihatan kabur. Dalam jangka panjang, tingginya glukosa yang terus-menerus dapat merusak pembuluh darah, saraf, serta organ penting lainnya.


“Jika dibiarkan, kerusakan pembuluh darah dan organ dapat memunculkan risiko penyakit jantung, ginjal, hingga masalah paru-paru terutama saat kualitas udara buruk,” terang Dr. Sharma.

Dr. Sharma juga menekankan bahwa kualitas udara yang membaik dapat memberikan perbaikan yang nyata bagi penderita diabetes. Penurunan stres inflamasi membuat insulin bekerja lebih efektif sehingga gula darah lebih mudah dikendalikan.

“Ketika polutan berkurang, tubuh tidak lagi berada dalam kondisi inflamasi tinggi yang menghambat kerja insulin, sehingga kontrol glukosa membaik,” lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa masyarakat yang tinggal di wilayah berudara bersih memiliki risiko resistensi insulin dan gangguan metabolisme yang lebih rendah. Polusi udara disebut tidak hanya menyerang saluran pernapasan dan jantung, tetapi juga sistem hormonal.

“Meningkatkan kualitas udara di sekitar kita akan membantu menjaga kestabilan hormon dan membuat kadar gula darah lebih mudah dikendalikan, sehingga risiko komplikasi diabetes dapat ditekan,” tutup Dr. Sharma.

penulis: Syiam Safira

Sumber: bisnis.com

Baca juga: Jakarta Masuk Daftar 10 Ibu Kota Paling Berpolusi di Dunia

Islam Makhachev Siap Pertahankan Gelar Lawan Siapapun

Previous article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Flash Info