News

Kerja Sama FKTP dengan BPJS Sleman, Satu Layanan Satu Tujuan

0
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Staf BPJS Sleman menjelaskan soal Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) (starfm)

STARJOGJA.COM, Info – BPJS Kesehatan melaporkan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hingga Agustus 2025, terdapat 23.578 FKTP dan 188 FKTP ada di wilayah BPJS Sleman. Galih Andre Prasetyo Staf Kerja Sama Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Sleman menjelaskan berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan dan peraturan Presiden untuk fasilitas kesehatan, FKTP merupakan tempat penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif.

“Yang dimaksud promotif itu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum Kemudian preventif penjagaan penyakit seperti imunisasi dan screening kesehatan. Kuratif itu mengobati penyakit yang sudah ada seperti layanan pengobatan, kemudian rehabilitatif memulihkan kesehatan seperti fisioterapi atau pemulihan pasca pengobatan di rumah sakit,” jelas Galih di Star FM Jumat (17/10/2025).

Sesuai sistem di BWSK (BPJS-Kes Whistle Blowing System) ada dua fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan tingkat lanjut.  Fasilitas kesehatan pertama itu meliputi dokter pratek perorangan.

“Sedangkan untuk tingkat lanjut itu rumah sakit, kalau di kami itu ada klinik utama untuk masuknya ke tingkat lanjut,” ucap Galih.

Berdasarkan data BPJS Sleman 2025 di wilayah Kulon Progo sudah terdaftar 50 fasilitas tingkat pertama yang sudah kerja sama dengan BPJS Sleman. Di wilayah Sleman sekitar 155 fasilitas kesehatan tingkat pertama, sehingga total 188 FKTP yang sudah kerja sama dengan BPJS Sleman.

“Kalau kita melihat antara Kulon Progo dan Sleman itu ada gap yang cukup besar ya, antara 50 sama 155,” ujar Galih

Berbicara soal kerja sama yang sudah dijalin antara BPJS Kesehatan dengan FKTP baik di Puskesmas atau dokter praktik yang memang perseorangan di Kulon Progo masih banyak gap jauh dari wilayah Sleman. Maka perlu upaya berkelanjutan dan sinergi lintas sektor yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan fasilitas kesehatan dan berkualitas di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Kalau kita membahas tentang Jogja itu sendiri ya, Jogja itu sebenarnya kalau untuk produsen tenaga kesehatan pertama banyak kampus-kampus yang sudah memiliki jurusan-jurusan tenaga Kesehatan. Sedangkan untuk Kulon Progo itu sendiri pertumbuhannya cukup tidak bertumbuh,” jelasnya.

 

Baca juga : 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan masih Menunggak Iuran

Penulis : Syiam Safira

 

Bayu

Gaya Hidup Instan Menjadi Pemicu Meningkatnya Angka Diabetes di Indonesia

Previous article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News