HealthLifestyle

Gaya Hidup Instan Menjadi Pemicu Meningkatnya Angka Diabetes di Indonesia

0
diabetes di usia muda
Penyakit Diabetes Mellitus (ist)

STARJOGJA.COM, Info – Masyarakat modern terbiasa dengan gaya hidup serba instan yang ternyata menjadi salah satu pemicu meningkatnya angka penderita diabetes di Indonesia. Spesialis Penyakit Dalam dr Timoteus Richard, Sp.PD di Gading Serpong mengatakan risiko makin besar dengan kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, kurang bergerak karena terlalu lama di depan layar, serta tidur larut malam.

“Banyak pasien tidak sadar bahwa kebiasaan sederhana seperti sering makan fast food, kurang olahraga, atau begadang karena gadget bisa memicu terjadinya diabetes,” kata dr Timoteus dalam keterangannya pada Senin.

Menurutnya, makanan cepat saji umumnya tinggi kalori, gula, garam, dan lemak jenuh, namun miskin serat serta nutrisi penting. Jika dikonsumsi berlebihan, tubuh akan menyimpan energi berlebih sebagai lemak, terutama di perut, yang berujung pada resistensi insulin yang merupakan salah satu penyebab utama diabetes tipe 2.

Selain pola makan, penggunaan gadget yang berlebihan turut memperburuk kondisi. Aktivitas pasif akibat duduk terlalu lama membuat metabolisme tubuh melambat dan lemak menumpuk. Ditambah paparan layar sebelum tidur yang mengganggu kualitas istirahat, kondisi ini memicu peningkatan hormon stres yang dapat mengacaukan kadar gula darah.

Gejala awal diabetes kerap tidak disadari, seperti sering haus, mudah lelah, penurunan berat badan tanpa sebab, hingga luka yang sulit sembuh. Karena itu, dr Timoteus mengimbau masyarakat untuk melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin agar penyakit dapat terdeteksi sejak dini.

“Diabetes sering kali berkembang tanpa gejala jelas. Dengan pemeriksaan rutin dan pola hidup sehat, risiko komplikasi seperti gangguan jantung, ginjal, atau saraf dapat ditekan secara signifikan,” ujarnya.

Ia menambahkan, perubahan kecil dalam rutinitas dapat memberi dampak besar terhadap pencegahan. Misalnya dengan membatasi konsumsi makanan cepat saji, mengatur waktu penggunaan gawai, berolahraga ringan minimal 30 menit per hari, serta tidur cukup 7–8 jam setiap malam.

Dengan langkah sederhana itu, masyarakat diharapkan lebih sadar bahwa kesehatan tidak hanya ditentukan oleh pengobatan, tetapi juga oleh kebiasaan sehari-hari yang bijak dalam menghadapi gaya hidup modern.

 

Sumber : Antara

Baca juga : Benarkah Stevia Aman untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya

Bayu

Tiara Andini Luncurkan Album Edelweiss

Previous article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Health