STARJOGJA.COM. JOGJA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengingatkan bahwa penyalahgunaan narkoba masih banyak terjadi di kalangan remaja.
Meskipun angka prevalensi nasional menurun dari 1,9 menjadi 1,73 persen atau setara 3,3 juta jiwa, tren peningkatan justru terjadi di kelompok usia muda.
Menurut Hindun Kurnia N., S.K.M., M.P.H., selaku penyuluh narkoba BNNP DIY, peran keluarga sangat penting dalam mencegah keterlibatan remaja dalam penyalahgunaan zat berbahaya.
“Remaja sekarang mudah terpapar karena ingin diakui dan butuh validasi dari lingkungan. Kalau orang tua tidak hadir secara emosional, anak bisa mencari pelarian pada hal yang salah, termasuk narkoba,” ujar Hindun.
Hindun lebih lanjut mengatakan mengatakan komunikasi dua arah antara orang tua dan anak menjadi kunci dalam mencegah remaja terjerumus pada perilaku berisiko.
“Remaja ingin diakui oleh lingkungan Kalau konsep dirinya belum kuat, ia akan mencari validasi dari luar. Tapi kalau keluarga hadir secara emosional, anak tidak perlu mencari pengakuan di luar,” ujarnya.
Wahyu Bintari, S.Psi.,M.Psi.,seorang Psikolog menyebutkan Lingkungan pertemanan memiliki pengaruh besar terhadap perilaku remaja, termasuk kebiasaan merokok dan penggunaan vape. Fenomena ini kerap berawal bukan dari keinginan pribadi, melainkan dorongan sosial agar diterima dalam kelompok.
Untuk menghindari jerat narkoba, Remaja harus terlibat dalam kegiatan yang positif dan produktif. Remaja didorong untuk mengomunikasikan emosi dengan baik serta memiliki hobi atau keterampilan.
Mereka juga diminta menghindari penggunaan gadget yang berlebihan, dan mencari bantuan dari psikolog atau konselor sekolah jika diperlukan.
Penulis : Astutik
Comments