News

PFN Luncurkan Film Terbaru “Menuju Pelaminan”

0
pfn menuju pelaminan
Pemeran utama film "Menuju Pelaminan" Bhisma Mulia dan Maizura saat konferensi pers "Menuju Pelaminan" di Jakarta, Senin (6/10/2025). ANTARA/Abdu Faisa

STARJOGJA.COM, INFO – Rayakan 80 tahun perjalannya, PT Produksi Film Negara Persero (PFN) meluncurkan film terbaru berjudul “Menuju Pelaminan”. Film ini merupakan sebuah karya yang mengusung tema budaya dan cinta lintas etnis antara Jawa dan Minang.

Direktur Utama PFN Riefian Fajarsyah (Ifan) mengatakan, film tersebut menjadi simbol perjalanan PFN selama delapan dekade menghadirkan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga merefleksikan kekayaan budaya Indonesia.

“Kami ingin film ini terasa otentik, menghadirkan dua budaya besar tanpa mendominasi satu sama lain,” ujar Ifan saat konferensi pers “Menuju Pelaminan” di Jakarta, Senin.

Ifan menjelaskan, keotentikan menjadi fokus utama produksi film. Para pemeran dipilih berdasarkan latar budaya mereka untuk menjaga keaslian dialog dan ekspresi.

“Pemain keluarga Jawa diambil dari aktor-aktor Yogyakarta seperti Mas Whani Darmawan dan Pak Susilo (Nugroho). Sedangkan karakter Minang diperankan oleh pemain yang benar-benar bisa berdialek Minang, termasuk dosen teater dari ISI Padang Panjang,” kata dia.

Ia menambahkan, “Menuju Pelaminan” menghadirkan kisah cinta yang hangat dan realistis tanpa dramatisasi berlebihan.

“Film ini menyajikan kebudayaan secara otentik. Penonton tidak akan merasakan ‘over-feeling’, tapi justru mendapat ‘sweet after feeling’, kenangan yang menyenangkan setelah menonton,” ujar dia.

Ifan meyakini bahwa penonton Indonesia kini semakin cerdas dalam memilih tontonan. Karena itu, PFN berkomitmen menghadirkan film yang berisi nilai budaya, edukasi, dan hiburan yang sehat.

Aktor Bhisma Mulia mengungkapkan pengalaman uniknya saat menjalani proses syuting film Menuju Pelaminan yang diproduksi PT Produksi Film Negara Persero (PFN) dengan teknologi “extended reality” (XR).

Menurut Bhisma, teknologi tersebut memberikan kemudahan sekaligus efisiensi tinggi dalam produksi film.

“Kayaknya aku cuma satu atau dua hari di XR, tapi rasanya menyenangkan dan aman banget karena dingin, enggak perlu panas-panasan naik mobil vintage-nya. Jadi, sangat-sangat membantu dan memudahkan banget selama proses syutingnya,” ujar Bhisma

Superman Is Dead rayakan 30 tahun di Synchronize 2025

Previous article

FIFA denda Malaysia Rp6,4 M atas pemalsuan dokumen naturalisasi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News