STARJOGJA.COM, Info – Film Indonesia yang menceritakan dunia drama petaka pesawat hadir dalam film “Tukar Takdir”. Film dengan genre yang masih jarang digarap di layar lebar Tanah Air ini akan dibintangi Nicholas Saputra.
Film ini akan tayang mulai 2 Oktober 2025 ini diadaptasi dari novel laris karya Valiant Budi, film ini disutradarai Mouly Surya yang dikenal piawai meramu drama penuh emosi dengan sentuhan sinematik kuat.
Meski berbasis pada tragedi kecelakaan pesawat, “Tukar Takdir” bukan sekadar tontonan tentang bencana udara.
Tema utama film ini justru terletak pada pergulatan manusia menghadapi trauma, duka, dan takdir yang tidak bisa dipilih.
Film ini menyuguhkan kedalaman psikologis para karakternya, yang dihidupkan dengan akting memukau oleh Nicholas Saputra, Marsha Timothy, dan Adhisty Zara.
Nicholas Saputra tampil menahan emosi sebagai sosok yang bertahan hidup di tengah tragedi besar.
Seperti di film-film lainnya, Nicholas bermain peran dengan sangat apik. Ia lebih banyak bercerita lewat ekspresi dan bahasa tubuh dibanding dialog panjang.
Di sisi lain, Marsha Timothy menghadirkan karakter penuh luka dan kemarahan dengan sangat kuat.
Penampilannya yang intens membuat penonton merasakan kepedihan yang tak tersuarakan.
Sementara Adhisty Zara, meski lebih muda, menunjukkan kedewasaan akting dalam memerankan karakter yang terjebak di antara kehilangan dan kebutuhan untuk memahami.
Salah satu kekuatan film ini terletak pada penggarapan visual dan teknisnya.
Adegan-adegan terkait kecelakaan pesawat digarap dengan penuh ketelitian, menggunakan efek visual yang terasa realistis namun tidak berlebihan.
Mouly Surya tampaknya lebih menekankan sisi manusiawi ketimbang sekadar sensasi bencana, sehingga visual tragedi tidak mendominasi, tetapi menjadi latar yang memperkuat narasi.
Sinematografi yang elegan juga membantu menciptakan atmosfer melankolis, tegang, sekaligus intim dalam perjalanan emosional para tokoh.
Selain itu, penyuntingan (editing) dan musik pengiring ikut memainkan peran penting dalam membangun tensi.
Tempo cerita dijaga agar tidak pernah jatuh ke titik monoton, sementara scoring musik mempertegas nuansa emosi, kadang getir, kadang haru, kadang juga memunculkan rasa lega.
Kekuatan terbesar film ini memang terletak pada ceritanya yang kuat dan bertautan.
Film Tukar Takdir bukan sekadar kisah tragedi, melainkan kisah manusia yang dipaksa menghadapi pertanyaan mendasar, mengapa seseorang selamat sementara yang lain tidak?.
Dari pertanyaan itu lahir berbagai konflik antara amarah, rasa bersalah, kehilangan, hingga upaya untuk berdamai dengan realitas.
Tema ini membuat film terasa relevan dan menyentuh, karena pada akhirnya setiap orang pernah atau akan berhadapan dengan takdir yang tidak bisa dipilih.
Didukung jajaran pemain lain seperti Meriam Bellina, Marcella Zalianty, Teddy Syach, Roy Sungkono, Ariyo Wahab, Revaldo, Hannah Al Rashid, Ayez Kassar, Devi Permatasari, Tora Sudiro, Ringgo Agus Rahman, Bagus Ade Saputra, dan lain-lainnya, film ini semakin kaya warna.
Mereka hadir bukan sekadar pelengkap, melainkan memperkuat dinamika konflik yang ditampilkan.
Secara keseluruhan, Film “Tukar Takdir” adalah sebuah pencapaian baru dalam perfilman Indonesia.
Dengan tema yang jarang diangkat, penggarapan teknis yang rapi, akting solid para pemerannya, dan cerita yang menyentuh hati, film ini menawarkan pengalaman menonton yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak penonton merenung.
Film ini menegaskan bahwa perfilman Indonesia mampu menghadirkan drama bencana dengan standar internasional, tanpa kehilangan kedalaman rasa dan identitas lokal.
Sumber : Antara
Comments