STARJOGJA.COM – Alpha thalassemia merupakan kelainan darah genetik yang mungkin belum banyak dikenal masyarakat, namun berpotensi menyerang siapa saja, terutama mereka yang berasal dari Asia Tenggara, Afrika, Mediterania, hingga Timur Tengah. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kesulitan memproduksi hemoglobin, protein penting dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Menurut Johns Hopkins Medicine, thalassemia dapat menimbulkan anemia, dari ringan hingga berat, akibat berkurangnya jumlah hemoglobin atau sel darah merah. Tingkat keparahan penyakit bergantung pada jumlah gen alfa-globin yang hilang atau rusak dari total empat gen yang membentuk hemoglobin.
Gejala yang muncul pun berbeda pada tiap penderita. Beberapa hanya mengalami keluhan ringan seperti cepat lelah dan kulit pucat, sementara kasus berat dapat ditandai dengan pembesaran hati dan limpa, kulit menguning, hingga anemia parah.
Terdapat empat jenis Alpha thalassemia.
- Silent Carrier, yaitu kondisi ketika satu gen hilang atau rusak. Penderitanya biasanya tanpa gejala, tetapi berpotensi menurunkan gen tersebut ke anak.
 - Kedua, Carrier, dengan dua gen yang hilang, menyebabkan anemia ringan.
 - Hemoglobin H Disease, yang muncul ketika tiga gen hilang dan hanya satu gen berfungsi. Gejalanya meliputi anemia sedang hingga berat, kulit kekuningan, pembesaran organ, bahkan bisul pada kaki. Penderita umumnya membutuhkan transfusi darah rutin dan berisiko menurunkan kondisi lebih berat kepada keturunannya.
 - Alpha Thalassemia Major, yakni saat keempat gen hilang atau rusak. Kondisi ini menyebabkan anemia sangat berat dan umumnya fatal. Banyak bayi dengan kondisi ini meninggal sebelum atau sesaat setelah lahir.
 
Meski sebagian penderita mungkin tidak bergejala, pemeriksaan medis tetap penting untuk mengetahui risiko penurunan penyakit kepada generasi berikutnya. Deteksi dini dan penanganan tepat dapat menjaga kualitas hidup pasien sekaligus membantu keluarga mempersiapkan langkah medis yang dibutuhkan.
Sumber: Bisnis.com
Baca juga: Ahli Gizi Ungkap Peralatan Dapur yang Lebih Aman bagi Kesehatan
                                                
                    






		
Comments