By 
STARJOGJA.COM – Di tengah derasnya arus modernisasi kuliner, ada satu minuman tradisional yang tetap bertahan dan menjadi favorit banyak orang, yakni Es Dawet Ringin Pak Bardi. Berlokasi di bawah rindangnya pohon beringin yang berada di Purwomartani, Kalasan, Sleman.
“warung ini sudah berdiri sejak sekitar tahun 1997–1998 pada saat krisis moneter.” Ivan, Salah satu Pekerja Dawet Pak Bardi
Dawet yang dijajakan di sini memiliki keunikan tersendiri. Bahan-bahannya dipilih secara tradisional tanpa campuran buatan. Manisnya berasal dari gula Jawa asli, ditambah tape ketan putih yang memberikan sensasi lembut sekaligus segar. Kuah santannya yang gurih menyatu dengan butiran dawet kenyal, menciptakan perpaduan rasa yang membuat siapa pun rindu untuk kembali.
“Harga satu porsi es dawet Rp5.000, sedangkan tambahan tape ketan hanya Rp1.000.” ujarnya.
Es Dawet Ringin Pak Bardi (Adita Isna Aryati)
Dengan harga terjangkau ini, minuman tradisional tersebut mampu menjangkau semua kalangan, dari pelajar hingga keluarga yang sedang menikmati waktu senggang.
Ivan, salah satu pekerja yang sehari-hari menjaga dagangan, menyebutkan bahwa resep dawet ini merupakan resep dari Pak Bardi.
“Resepnya dari bapaknya langsung, pakai gula Jawa sama tape ketan putih.”ujarnya.
Menurutnya meski tidak ada catatan pasti berapa porsi yang terjual setiap hari, dagangan yang dibawa dari rumah hampir selalu habis sebelum sore.
“Biasanya 4 termos, 3 drigen gula merah, dan cendol yang dibawa setiap hari selalu habis.” Tambahnya
Dengan keaslian bahan, suasana teduh di bawah pohon beringin dan harga ramah di kantong, Es Dawet Ringin Pak Bardi tetap menjadi legenda kuliner lokal yang tak lekang oleh waktu. Minuman ini bukan sekadar pelepas dahaga, melainkan juga bagian dari tradisi yang terus hidup di tengah masyarakat.
Penulis: Adita Isna Aryati
Comments