CulinaryFlash InfoNews

Mie Ayam Pak Suro Rp4.000/porsi, Favorit Warga Klaten

0
Mie Ayam Pak Suro
pak suro (Cipto Wiyono)

STARJOGJA.COM – Mie ayam menjadi salah satu kuliner favorit lintas usia, dari anak-anak hingga orang dewasa. Di Klaten, nama Mie Ayam Pak Suro dikenal luas sebagai ikon kuliner legendaris yang telah bertahan puluhan tahun. Warung ini berlokasi di Jalan Prambanan – Manisrenggo, Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan.

Pemilik warung, Pak Suro yang bernama asli Cipto Wiyono, mulai meracik mie ayam sejak 1984. Namun jauh sebelumnya, pada 1974, ia telah lebih dulu menekuni usaha bakso. Berbekal pengalaman lebih dari 45 tahun, racikan mie ayamnya tetap konsisten mempertahankan cita rasa khas yang digemari lintas generasi. Daya tarik lain yang membuat pelanggan setia datang kembali adalah harganya yang terbilang sangat murah.

“Harga mie ayam bakso dan bakso kuah adalah Rp4.000,” ujar Pak Suro.

Mie Ayam Pak Suro

Mie Ayam Pak Suro ( Foto : Adita)

Satu porsi mie ayam berisi mie kuning, potongan ayam, sayur sawi, serta tambahan empat butir bakso kecil. Meski porsi terbilang melimpah, harga yang ditawarkan tetap ramah di kantong.

“Dalam sehari, warung ini mampu menghabiskan hingga 20 kilogram mie atau setara lebih dari 300 porsi.” jelasnya

Pak Suro menambahkan jika saat akhir pekan, jumlah tersebut bisa meningkat menjadi 25–30 kilogram. Tak heran, pembeli datang dari berbagai wilayah seperti Klaten, Yogyakarta, Manisrenggo, hingga Prambanan.

“Yang datang banyak dari kalangan anak muda hingga orang tua karena harganya yang ramah di kantong.” tambahnya.

Mie Ayam Pak Suro juga memiliki cabang di Manisrenggo serta satu gerobak keliling yang siap melayani pelanggan.

Buka setiap hari pukul 06.00–16.00 WIB, warung sederhana ini hampir tak pernah sepi pengunjung. Dengan harga terjangkau, porsi berlimpah, dan cita rasa yang terjaga puluhan tahun, Mie Ayam Pak Suro menjadi bukti bahwa kuliner tradisional tetap mampu bersaing dan bertahan di tengah gempuran makanan modern.

Penulis: Adita Isna Aryati

Baca juga: Kuliner Jadul di Tengah Kota: Cokelat, Gula Susu Tak Lekang oleh Zaman

Pertimbangkan faktor usia dan kondisi fisik saat olahraga

Previous article

Rekomendasi Kuliner, Dawet Ringin Pak Bardi di Kalasan

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Culinary