STARJOGJA.COM – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak hanya menjadi momen untuk mengenang kelahiran Rasulullah, tetapi juga kesempatan bagi umat Islam meneladani akhlak dan kebiasaan beliau dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu teladan penting adalah pola makan Rasulullah SAW yang sederhana, sehat, dan penuh hikmah.
Rasulullah SAW dikenal memiliki fisik yang kuat dan jarang sakit. Hal ini erat kaitannya dengan kebiasaan beliau menjaga pola makan. Dalam sabdanya, Nabi bersabda, “Kami adalah kaum yang tidak makan kecuali ketika lapar, dan apabila makan kami berhenti sebelum kenyang.” (HR. Bukhari-Muslim).
Kebiasaan ini terbukti membuat umat Islam di masa itu jarang terserang penyakit, bahkan seorang dokter dari Romawi yang datang ke Madinah sempat kagum melihat kondisi kesehatan masyarakat.
Berdasarkan berbagai riwayat, Rasulullah SAW memulai hari dengan minum air yang dicampur madu, yang bermanfaat bagi pencernaan.
Pada waktu duha, beliau mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa, dikenal mampu menangkal racun. Saat siang, menu sederhana seperti roti dengan cuka dan minyak zaitun menjadi pilihan, sedangkan malam hari beliau lebih sering mengonsumsi sayur-sayuran untuk menjaga daya tahan tubuh. Sesekali, Nabi menyantap makanan favoritnya seperti tsarid, namun tidak berlebihan.
Selain jenis makanan, adab makan Rasulullah SAW juga menjadi teladan. Beliau selalu menggunakan tangan kanan, membaca doa, mengunyah makanan hingga halus, serta tidak berlebihan dalam porsi. Setelah makan, beliau tidak langsung tidur, melainkan beraktivitas terlebih dahulu.
Adapun dalam minum, Rasulullah SAW tidak meniup air panas, tidak minum sambil berdiri, dan melakukannya dengan tenang seteguk demi seteguk.
Pola hidup sehat yang diajarkan Rasulullah SAW menunjukkan betapa Islam menekankan keseimbangan. Menjaga pola makan sederhana dan penuh kesadaran tidak hanya membawa manfaat kesehatan, tetapi juga menumbuhkan rasa syukur kepada Allah SWT.
Sumber: Antara
Comments