STARJOGJA.COM, Info – Umbul Brintik, salah satu sumber mata air di Klaten, menyimpan sejarah panjang sejak era kolonial Belanda. Dulu kolam alami di Desa Brintik ini khusus untuk noni Belanda. Namun, setelah dirawat oleh pemuda setempat dan kemudian dikelola oleh BUMDes, Umbul Brintik berkembang menjadi destinasi wisata sekaligus lokasi terapi kesehatan.
Menurut Purwanto, Pengawas BUMDes Umbul Brintik, keunikan tempat ini terletak pada sumber mata airnya yang terus memancar dari dasar kolam meski berada di atas aliran sungai. Airnya memiliki tingkat keasaman (pH) mencapai 8,2 sehingga diyakini memberi manfaat kesehatan.
“Banyak pengunjung yang merasakan kesembuhan setelah melakukan terapi air di sini, terutama untuk penyakit stroke, saraf terjepit, maupun diabetes,” jelasnya.
Fenomena ini menjadikan Umbul ini populer dengan sebutan “Umbul Terapi”. Kini terdapat sekitar enam terapis lokal yang mendampingi pengunjung, namun terapi sebenarnya bukan dari terapisnya namun berasal dari mata air itu sendiri. Inilah yang membedakan Umbul Brintik dari umbul lainnya.
“Selain terapi, Umbul ini juga masih menjadi lokasi kegiatan spiritual masyarakat, mulai dari baptisan hingga ritual doa yang biasanya digelar pada malam Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon,” ungkapnya.
Dari sisi fasilitas, pengelola menyediakan ban pelampung, loker, gazebo, sound system, hingga tikar untuk kegiatan keluarga atau rapat komunitas. Kuliner khas yang menjadi favorit wisatawan adalah pecel wader, yang bisa dipesan langsung dari pedagang lokal.
“Untuk menjaga kelestarian mata air, sudah ada petugas kebersihan dan tukang kebun yang menanam berbagai pohon peneduh seperti beringin dll. Upaya ini memastikan sumber air tetap mengalir meski musim kemarau,” ujarnya.
Buka setiap hari mulai pukul 04.30 hingga 17.00 WIB, dengan loket tiket ditutup pukul 16.00 WIB. Harga tiket masuk Rp10.000 per orang, sedangkan sewa ban hanya Rp3.000.
Penulis: Adita Isna Aryati
Baca: Eksplorasi Wisata Girpasang, Serunya Liburan Bernuansa Alam di Klaten
Comments