STARJOGJA.COM, JOGJA – “Es terus!” begitu seruan para ibu muda ke anak-anak balita mereka yang sedang mengalami batuk dan pilek. Tapi, benarkah konsumsi es bisa menjadi penyebab munculnya batuk dan pilek?”
Dokter Spesialis Anak, dr. Kanya Ayu, menegaskan bahwa minum es bukanlah penyebab anak terserang batuk dan pilek. Ia menjelaskan bahwa batuk dan pilek merupakan respons alami tubuh untuk melawan virus atau bakteri yang masuk melalui hidung dan mulut.
Karena sistem kekebalan tubuh anak-anak di bawah usia 12 tahun belum sepenuhnya berkembang, mereka biasanya lebih mudah terkena virus dan bakteri yang ada di sekitar, yang dapat menyebabkan penyakit seperti batuk dan pilek.
Selain itu, anak-anak kecil biasanya belum terbiasa menjalani gaya hidup bersih dan sehat, serta belum terbiasa menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk.
“Hal-hal umum ini menyebabkan anak-anak sering mengalami batuk dan pilek, bahkan bisa berlangsung hingga 100 hari dalam setahun, dengan gejala yang bervariasi mulai dari yang ringan seperti suara serak atau hidung tersumbat, hingga batuk dan pilek disertai demam,” ujarnya di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Kanya menekankan bahwa es dan makanan manis bukanlah faktor utama yang menyebabkan anak mengalami batuk dan pilek.
“Virus dan bakteri yang tersebar di lingkungan tetap menjadi penyebab utama batuk dan pilek. Kondisi ini bisa diperparah oleh faktor pemicu peradangan, seperti konsumsi makanan manis,” jelasnya.
Kanya menambahkan bahwa es, yang dianggap sebagai penyebab batuk dan pilek, justru bisa membantu meredakan peradangan pada anak, asal bukan dibeli dari jajanan sembarangan.
“Es bisa mengurangi rasa tidak nyaman akibat radang. Ibu bisa buat smoothie buah beku di rumah, yang selain segar juga menambah nutrisi dan hidrasi untuk meningkatkan imunitas anak,” tambahnya
Jika anak mengalami gejala batuk dan pilek, penanganannya bisa dilakukan di rumah dengan memberikan obat batuk atau obat lain yang sesuai dengan gejala yang muncul.
“Orang tua harus siaga dan segera membawa anak ke dokter jika setelah diberi obat gejalanya tidak membaik, demam sangat tinggi, atau sampai mengalami sesak napas,” tambahnya
Sumber: Bisnis.com
Comments