STARJOGJA.COM, JOGJA – Republik Indonesia (RI) akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80. Menjelang momen bersejarah ini, kata dirgahayu kerap digunakan sebagai ungkapan doa dan harapan dalam perayaan HUT RI.
Secara makna, dirgahayu berarti harapan agar sesuatu dapat bertahan lama, tetap jaya, dan berumur panjang. Kata ini lazim digunakan di Indonesia pada peringatan hari besar, seperti ulang tahun negara atau lembaga.
Penting untuk dipahami, dirgahayu bukanlah ucapan “selamat ulang tahun” secara langsung, melainkan bentuk doa dan penghormatan atas kelanggengan suatu negara, organisasi, atau institusi. Karena itu, ungkapan “Dirgahayu Republik Indonesia” memiliki makna berbeda dengan “HUT ke-80 RI”, meski keduanya disampaikan dalam momen yang sama.
Penggunaan kata ini mencerminkan nasionalisme dan penghormatan, sekaligus menjadi doa agar negara, lembaga, atau kota tetap lestari dari generasi ke generasi.
Kata dirgahayu berasal dari bahasa Sanskerta: dirgha (दीर्घ) yang berarti panjang atau lama, dan ayu (आयु) yang berarti umur atau kehidupan. Gabungan keduanya bermakna “umur panjang.” Istilah ini masuk ke bahasa Indonesia melalui tradisi bahasa Jawa dan Melayu klasik, dan umumnya digunakan dalam konteks formal atau seremoni.
Dalam penggunaannya, dirgahayu ditujukan untuk subjek seperti negara, lembaga, atau organisasi bukan individu. Contohnya: Dirgahayu Indonesia 2025.
Sesuai kaidah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI), penulisan “dirgahayu” diawali huruf kapital jika berada di awal kalimat atau menjadi bagian dari judul resmi peringatan.
Contoh: Dirgahayu Republik Indonesia.
Sumber: Bisnis.com
Comments